Thursday 26 December 2013

Jalan-Jalan Ke Kawah Ijen #2

Oke cerita jalan-jalan ke Ijen nya saya lanjutkan lagi kawan.... Episode kemaren, yang Jalan-Jalan Ke Ijen #1 berakhir saat kita diperbolehkan menginap di warung Bu'Im ketika sebelumnya gagal mendirikan tenda.
***
Perjalanan Menuju Kawah Ijen
Kira-kira jam 1 dini hari kita berangkat dari Paltuding. Iya, kita berangkat pagi-pagi sekali untuk melihat Blue Fire di Kawah Ijen. Nah, fenomena blue fire atau api biru ini yang menjadi daya tarik di sini selain penambangan belerang tradisional. Rute kita yaitu: PALTUDING ---> POS TIMBANGAN ---> PUNCAK IJEN. Waktu normal yang dibutuhkan dari titik awal sampai puncak biasanya bisa ditempuh sekitar 2-3 jam perjalanan. Awalnya kita akan disambut oleh track datar untuk pemanasan..hehehe Sekitar 10 menit kemudian, jalur mulai menanjak. Semakin lama track semakin menanjak dan detak jantung akan semakin cepat berpacu dengan paru-paru dalam mengambil oksigen yang semakin menipis seiring dengan bertambahnya ketinggian. Keuntungan dari Night Tracking alias perjalanan di malam hari yaitu kita tidak akan melihat jalur super menanjak yang akan kita lewati. Kerugiannya adalah kita gak bisa melihat pemandangan di sekitar kita karena gelap. Hanya fokus ke depan, ke arah cahaya senter.

Iseng-iseng saya menghitung, ternyata setiap 20 menit perjalanan kita akan mendapatkan BONUS, jalan  datar. Oiya ini rahasia lho, jangan bilang siapa-siapa. Tanpa diduga-duga saya sudah tiba di Pos Timbangan dalam waktu hanya 1 jam saja, rekor tercepat saya dalam beberapa kali naik Ijen. Di sini beberapa penambang ternyata sudah siap-siap menuju kawah sambil membawa keranjang di pundak. Bahkan jam segitu sudah ada penambang yang membawa belerang dan siap ditimbang untuk ditukar menjadi rupiah. Amazing! Kapan berangkatnya ya??? Perjalanan saya lanjutkan lagi. Jalur setelah Pos Timbangan sudah tidak se-ekstrim sebelumnya, jalurnya lebih bersahabat alias landai. Hanya butuh 30 menit mencapai puncak.

Sunday 15 December 2013

Jalan-jalan ke Kawah Ijen #1

kawah ijen, sodhunk, blue fire, api biru
Memandang Blue Fire di Kawah Ijen
Kira-kira sudah 1 tahun lebih kaki ini tidak menginjak tanah Ijen, kangen bau belerang, kangen hawa dingin, dan kangen cerita-cerita nya. Karena selalu ada cerita di setiap perjalanan.
***

Sebenarnya ide buat jalan-jalan ke Ijen kemaren itu muncul begitu saja karena boring di kosan, gak tau mau ngapain lagi. Akhirnya Bang "Faisal Korep" menjadi teman duet dalam perjalanan ini. Ya hanya berdua saja. Yang namanya rencana dadakan pasti semua persiapannya juga seadanya. List perlengkapan yang aku bawa ke Ijen: celana panjang 1, kaos 1, jaket 1, dan sleeping bag. Udah itu saja, sangat-sangat tidak standar untuk Gunung Ijen yang terkenal lumayan dingin saat malam. Bawaan Bang Korep juga gak jauh beda dengan list-ku cuma minus sleeping bag aja.

Rasanya kalau jalan-jalan ke gunung itu kurang lengkap rasanya tanpa membawa tenda. Untung di rumah mas Bro ada tenda yang baru dipakai dari Jogja dan masih ada di dalam karier. Perlengkapan sudah, tenda juga sudah, masih kurang apa lagi ya?? Oh iya, kamera. Kan gak seru jika maen kemana gitu gak ada dokumentasinya..hehehe Berhubung kita berdua tidak punya kamera, pinjam! Akhirnya ada teman yang rela kamera kesayangannya berpindah tangan lengkap dengan tripod nya. Waahh serasa menjadi wisatawan dadakan nih, padahal hampir semua barang-barangnya hasil pinjaman. hehehe

Sunday 3 November 2013

Festival Tegalboto itu apa ya?

Minggu-minggu ini Universitas Jember akan disibukkan oleh hajatan besar yang bernama Festival Tegalboto. Festival Tegalboto adalah serangkaian acara yang disiapkan untuk menyambut hari lahirnya Universitas Jember ke-49 dimulai tanggal 2 November 2013 sampai 10 November 2013. Di dalamnya terdapat berbagai lomba, pertunjukan budaya tradisional Jember dan pameran yang tentunya sangat menarik. Namun sangat disayangkan, sebagian besar mahasiswa masih belum tahu tentang apa itu Festival Tegalboto.! Apa persiapannya kurang mateng?, publikasi nya kurang nggreget? atau mahasiswanya yang cuek?

Kalau menurut saya, demi suksesnya acara yang super megah ini persiapan dari panitia pastinya gak mungkin asal-asalan, semuanya sudah diperhitungkan dengan baik. Tertata sangat rapi.

Friday 30 August 2013

PANGESTU: Dari Sepeda Menjadi Saudara


"Onthel bisa membuat kami menjadi saudara...."

Itulah sepenggal kata dari salah satu anggota Pangestu tentang kegiatan ngonthel alias bersepeda. Sepeda yang dahulu menjadi alat transportasi utama bagi beberapa orang, kini sudah mulai dilupakan bahkan dipandang sebelah mata. Tapi tidak bagi PANGESTU, bagi mereka sepeda itu budaya, sejarah, heritage, warisan, harta, bahkan ada yang menyatakan isteri kedua.

Tentang PANGESTU
PANGESTU adalah kepanjangan dari Paguyuban Ngestreni Sepeda Tuwa. Sebuah paguyuban penikmat sepeda onthel di Banyuwangi yang dibentuk pada tanggal 29 April 2009. Onthelis Banyuwangi membentuk komunitas ini karena sepeda onthel adalah salah satu alat olahraga yang digemari. Mulai kaum muda sampai yang tua, tanpa melihat ras dan jabatan. Oleh karena itu, PANGESTU tidak pilah pilih latar belakang dan profesi ketika merekrut anggota. Siapapun boleh bergabung asalkan memiliki sepeda onthel

Keindahan Kawah Ijen Memikat Wisatawan

kawah ijen, blue fire
Kawah Ijen dan kepulan asap Tambang Belerang
Menjelajahi pesona keindahan alam Jawa Timur memang tak akan ada habisnya, mulai dari pantai hingga bentang pegunungan memiliki keunikan masing-masing. Kawah Ijen, salah satunya. Tempat wisata yang berupa danau di kawah gunung berapi aktif ini terletak di perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso yang masuk dalam Cagar Alam Taman Wisata Ijen.

Sunday 25 August 2013

Banyuwangi Ethno Carnival Magnet Baru di Surga Budaya

BANYUWANGI - Wisata di kota Banyuwangi tidak harus selalu ke alam seperti pantai, gunung, ataupun hutan. Di surga budaya ini kita bisa menjadikan budaya itu sendiri sebagai tujuan wisata. Banyak sekali pilihan wisata budaya yang bisa dinikmati oleh para pencinta seni. Dan salah satunya akan saya bahas sebentar lagi. Kembali lagi tentang kota Banyuwangi, julukan surga budaya memang sudah melekat dengan kota ini. Berbagai macam seni dan budaya, mulai dari yang tradisional hingga modern  bisa kita temukan di sini.  Adat istiadat masih terasa begitu kental, ramah tamah masyarakat selalu membuat tentram siapapun, dan itu semua secara otomatis menjadi sebuah magnet yang bisa menarik perhatian masyarakat luas terhadap ke-elokan Banyuwangi.

Banyuwangi kini memiliki satu magnet baru, yaitu Banyuwangi Ethno Carnival (BEC). BEC merupakan sebuah karnaval yang amat unik, karena selalu mengangkat tema-tema budaya lokal Banyuwangi dengan mengkolaborasikan unsur fashion show, seni modern, kontemporer dan tradisional.

Gaung Banyuwangi Ethno Carnival pada tahun-tahun sebelumnya tidak hanya terasa di kabupaten Banyuwangi saja, tetapi terdengar hingga ke luar daerah di seluruh Indonesia, bahkan hingga luar negeri. Karnaval sepanjang jalan utama kabupaten Banyuwangi ini mampu menyedot antusias ribuan penonton tidak hanya di Banyuwangi saja, bahkan warga di luar Banyuwangi menyempatkan hadir untuk menonton karnaval spektakuler, juga wisatawan mancanegara turut mengabadikan momen akbar ini.

Thursday 22 August 2013

Mengenal Warisan Budaya Sambil Jalan-Jalan ala Blambangan Heritage

Nongkrong atau kegiatan kumpul-kumpul masih banyak orang yang menganggapnya sebagai kegiatan yang identik dengan pemuda urakan dan tidak memiliki tata krama. Tetapi tidak semuanya seperti itu. Maka, berawal dari pandangan miring dari masyarakat tentang nongkrong, maka munculah ide untuk kumpul yang gak hanya sekedar kumpul. Terbentuklah sebuah wadah yang diberi nama Blambangan Heritage di Banyuwangi.

Blambangan Heritage pengertian secara sederhananya adalah sebuah tempat ngobrol yang asyik tentang warisan budaya yang ada di Banyuwangi. Asyik karena kita bisa belajar sejarah sekaligus jalan-jalan langsung ke tempat nya bersama para anggota Blambangan Heritage lainnya. Tuh kan, Asyik nggak? Selain kepuasan untuk jalan-jalan terpenuhi, informasi tentang sejarah dan budaya Banyuwangi juga kita dapatkan. Karena ada yang bilang “Tak mungkin kita dapat mencintai negeri dan bangsa ini, jika kita sama sekali tak mengenal sejarahnya.” Cintai Banyuwangi dengan mengenal sejarahnya, mungkin itu adalah pesan yang ingin disampaikan oleh Blambangan Heritage kepada seluruh warga Banyuwangi, terutama para anak-anak muda.

Tuesday 20 August 2013

Jelajah Wisata | Pantai Boom Banyuwangi

BANYUWANGI - Kabupaten di ujung Timur pulau Jawa yang terkenal akan beragam budaya ini ternyata masih menyimpan "Surga Wisata" di dalamnya. Salah satunya adalah Pantai Boom. Pantai Boom juga terkenal dengan nama Taman Hiburan Rakyat (THR). Objek wisata ini sangat mudah dijangkau oleh para wisatawan karena letaknya yang tidak jauh dari pusat kota Banyuwangi, sekitar 2 kilometer.

Pantai Boom menawarkan pemandangan pantai berpasir hitam yang indah dengan panorama selat bali yang tenang dan di kejauhan kita bisa melihat siluet Pulau Bali dengan jelas. Para wisatawan juga akan dimanjakan oleh menakjubkannya pemandangan matahari terbit di Pantai Boom ini.

pantai boom banyuwangi, pantai boom
Sunrise di Pantai Boom, Banyuwangi
pantai boom banyuwangi, pantai boom
Kemesraan sebuah keluarga saat menunggu matahari terbit

Waktu musim liburan seperti sekarang ini, pengunjung wisata Pantai Boom semakin membludak daripada hari-hari biasa. Banyak wisatawan yang mengajak keluarga mereka untuk menikmati hangatnya sunrise di tepi pantai. Sayangnya semuanya adalah wisatawan lokal dari wilayah Banyuwangi sendiri. Sepertinya belum ada turis asing yang melirik Pantai Boom sebagai tujuan wisata mereka.

Hal yang minus di Pantai Boom adalah pengelolaan sampah. Masih terlihat tumpukan sampah di beberapa sudut pantai yang berasal dari laut dan terseret ombak ke pinggir pantai Boom. Seandainya hal ini bisa dioptimalkan, saya yakin Pantai Boom akan memiliki daya tarik tersendiri bagi para pengunjungnya.

Monday 19 August 2013

Menyapa Fakultas Sastra Universitas Jember

Sudah lama ternyata blog ini tidak saya kunjungi, selama saya meninggalkan Fakultas Sastra untuk mudik lebaran kemarin. Minggu sore baru kuinjakkan kaki di pelataran Universitas Jember, sepi.
###

Selamat pagi Sastra.. bagaimana kabarmu? Hmm... pasti saat libur lebaran kemarin tak satu mahasiswa-pun yang menemani mu ya. Hawa yang dingin selalu menggetarkan rusuk-rusuk gedungmu hari demi hari. Sepi, sendiri dalam senyapnya pagi. Namun Mahoni, Kirai Payung, Buni, dan yang lainnya masih setia mendampingi mu dalam bisu..


Pagi ini... Senin, 19 Agustus 2013, kamu tak akan kesepian lagi. Kamu akan melihat wajah-wajah asing yang belum kamu kenal, mereka adalah teman barumu. Yang akan menemani dengan senyuman lugu, tulus. Mereka adalah mahasiswa baru Fakultas Sastra Universitas Jember.

Selamat pagi, Sastra...Salam hangat di pagi yang dingin :-)

Friday 5 July 2013

Petualangan Krenceng Hari Ke Dua

Yuhuuu..... Akhirnya cerita lanjutan dari Petualangan Sehari di Krenceng saya tulis juga. Cerita yang kemaren masih sampai di camp. Ini dia kelanjutannya.
###

Selasa, 28 Mei 2013 - Dengan mata yang masih kriyep-kriyep, kulangkahkan kaki menuju sungai berair jernih di pinggir tenda kuning untuk sekedar mencuci muka dan sikat gigi. Segaaarr...

Kesibukan pertama adalah memasak kemudian sarapan. Dan Si-Aren lagi-lagi yang menjadi koki nya, dia satu-satu nya cewek di dalam rombongan.Setelah selesai sarapan kami melanjutkan perjalanan kemarin yang tertunda. Perjalanan dimulai dengan menyusuri jalan setapak berukuran 1 meter, di sebelah kanan kiri saya adalah kebun kopi, dan di kejauhan terlihat gunung yang hijau. Semakin menjauh semakin menanjak jalannya. Kami saat itu satu-pun belum pernah melewati jalan ini alias gak onok sing ngerti dalan jadi diputuskan untuk mengikuti jalan setapak kecil ini karena memang terlihat begitu jelas dan bersih, menandakan kalau jalan ini masih sering dilalui manusia.

Tuesday 25 June 2013

Kenangan Panggung Terbuka Fakultas Sastra

fakultas sastra, panggung terbuka sastra
Candi di Fakultas Sastra Universitas Jember
Di Fakultas Sastra Universitas Jember terdapat sebuah panggung pementasan tepat di sebelah kantin. Panggung yang dijadikan pusat kegiatan berkesenian bagi mahasiswa Sastra itu, kini hanyalah tinggal kenangan. Karena pada akhir tahun 2009 pihak kampus telah memugarnya untuk membangun gedung perkuliahan yang baru. Orang-orang biasa menyebutnya panggung terbuka.

Dulu, saat masih hangat-hangatnya menjadi mahasiswa, saya langsung dibuat jatuh cinta oleh sebuah relief raksasa (buto) yang melekat di dinding panggung terbuka. Banyak mahasiswa yang latihan teater, nyanyi, atau bahkan hanya sekedar bermain badminton tanpa net nya. Sekarang panggung terbuka Sastra tinggal menjadi kenangan. Tetapi tidak semua bagian dari panggung itu lenyap. Masih tertinggal dua buah bangunan yang mirip candi. Dan itu sudah bisa menjadi penawar rindu saya terhadap panggung terbuka Sastra.

Pihak Fakultas sendiri telah membuatkan sebuah panggung terbuka yang baru pasca dibongkarnya panggung pertunjukan itu. Tepatnya di belakang gedung baru. Menurut saya tempat tersebut kurang cocok, karena berada jauh dari pusat berkumpulnya mahasiswa. Sekarang panggung terbuka yang baru masih menunggu kreasi para mahasiswa Sastra, setia menunggu walau lumut dan rumput liar sudah mulai tumbuh di lantainya. Salam lestari...!
###

Wednesday 19 June 2013

Bersama Saudara di Diesnatalis Akasia

Cerita ini tentang kegiatan yang saya hadiri di sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Hukum Unej, IMPA AKASIA. Ini adalah organisasi pencinta alam yang sudah eksis cukup lama di Fakultas Hukum karena sekarang sudah menginjak usia 30 tahun.

Minggu, 16 Juni 2013, Akasia merayakan hari lahirnya dengan mengundang seluruh organisasi pencinta alam. Mulai dari Jember sendiri, Banyuwangi, Bondowoso, dan sekitarnya. Ini memang sebuah budaya dari anak pencinta alam, semua pencinta alam adalah saudara. Jadi pas ada kegiatan besar, khususnya diesnatalis, maka diundang ataupun tidak para saudara-saudara jauh akan datang dengan senang hati. Biasanya kegiatan diesnatalis yang ekstern (ngundang pencinta alam lain) diisi oleh hiburan musik dan makan bersama. Nah, sensasi makan bersama dalam satu wadah ini rupanya yang membuat tali persaudaraan semakin erat. Semua orang tumplek blek jadi satu dalam suasana kebersamaan. Sungguh indah.

Bertepatan dengan diesnatalis Impa Akasia, mereka mengadakan sebuah lomba menulis essay yang bertemakan lingkungan. Karena saya mulai senang dengan yang namanya tulis-menulis, saya ikut berpartisipasi bersama dengan 2 rekan SWAPENKA yang lain yaitu Al-Nendes dan Rotan. Mereka juga blogger aktif dan suka menulis. Di malam itu pengumuman lombanya diumumkan, semua peserta menunggu dengan penasaran siapa yang akan menjadi juaranya. Dan akhirnya Rotan dan saya dipanggil oleh panitia. Kami berdua ternyata terpilih sebagai pemenang, Rotan juara 3, saya juara 2, dan seorang SISPALA (Siswa Pencinta Alam) cewek menjadi juara pertama. Selamat yaa.. :-)

Tanggung Jawab Besar Si Mayoret Cilik

sastra unej, mayoret cilik
Marching Band Cilik di Hari Lahir Pancasila
Tanggal 1 Juni 2013 yang lalu saya melihat sebuah atraksi marching band yang dilakukan oleh anak-anak SD di acara peringatan Hari Lahir Pancasila yang diadakan Universitas Jember. Ada hal yang cukup menarik perhatian saya, yaitu liak-liuk tegas dan atraktif dari mayoretnya. Mayoret adalah bagian terpenting dari sebuah marching band, karena dia yang menentukan baik atau tidaknya penampilan group yang dipimpinnya. Jadi mayoret memikul tanggung jawab yang cukup besar. Tetapi yang namanya sebuah group tak lepas dari kerjasama. Kerjasama antara peniup terompet, pemukul drum, pianika, dan lain-lainnya dengan satu komando dari mayoret.

Meskipun masih sekolah dasar Si-Kecil yang berwajah unyu-unyu ini sudah bisa menjadi panutan teman-temannya, karakternya yang tegas membuatnya terlihat berwibawa. Jika ada anak buahnya yang rame atau tidak mendengarkan instruksi yang diberikan maka teguran keras langsung melayang. Melihat penampilannya yang bisa dibilang sempurna seperti itu mungkin latihan-latihan yang dijalani tak semudah yang saya lihat. Mayoret itu tugasnya selain mengatur barisan, dia juga harus mengatur irama. Hasilnya bisa dilihat dari barisan yang tertata begitu rapi dengan irama instrumen sedap didengar oleh penonton.

Atraksi yang saya kagumi adalah saat mayoret ini memainkan baton (tongkat). Tongkat yang terlihat berat itu dilemparkannya ke udara kemudian ditangkap lagi tanpa terjatuh, diputar-putar dan masih banyak lagi. Saya sempat mengabadikan beberapa ekspresi dari mayoret-mayoret cilik di acara yang digawangi oleh Universitas Jember.
hari lahir pancasila universitas jember, mayoret cilik
Melirik Tajam
foto mayoret, hari pancasila unej
Biru dan Merah
hari lahir pancasila unej , marching band, mayoret
Senyuman Ramah dari Mayoret

Catatan:
Foto-foto ini saya ambil saat gladi bersih sebelum rombongan marching band turun ke jalan raya. Tepatnya di sebelah Fakultas Ekonomi Universitas Jember.

Telkomsel Menemani Hingga Tanah Suci

Telkomsel kembali menghadirkan fitur dan layanan paling lengkap disertai tarif yang paling spesial bagi pelanggan yang akan menjalankan ibadah Umroh di Tanah Suci. Seluruh pelanggan Telkomsel, baik prabayar maupun paskabayar dapat berkomunikasi dengan tarif semurah tarif lokal Arab Saudi tanpa perlu ganti kartu. Tarif spesial Umroh ini dapat dinikmati pelanggan hingga 31 Agustus 2013.

Komunikasi saat Umroh di Tanah Suci kini didukung oleh semua operator di Arab Saudi yaitu Mobily, STC / Al Jawal dan Zain, sehingga pelanggan tidak perlu setting manual untuk memilih jaringan operator lokal Arab Saudi dan tidak perlu ganti kartu. Untuk telpon ke Tanah Air, pelanggan hanya dikenakan tarif Rp 5.000 / menit, SMS kemana saja Rp 500 / SMS, menerima panggilan telpon di Arab Saudi Rp 3.000 / menit, sedangkan untuk panggilan telpon lokal hanya Rp 2.000 / menit, serta gratis menerima SMS disemua jaringan operator Arab Saudi. Bahkan pelanggan Telkomsel tetap dapat terhubung dengan berbagai informasi selama berada di Arab Saudi dengan memanfaatkan tarif hemat layanan data Rp 1.000 / 10 KB untuk pemakaian internet. Info lengkap silahkan kunjungi www.telkomsel.com

Informasi TELKOMSEL yang lain:

Ayo sukseskan acara Lomba Blog Universitas Jember yang didukung oleh Telkomsel.

Monday 17 June 2013

SWAPENKA Melakukan Pengamatan Burung di UNEJ

Universitas Jember yang terkenal dengan istilah Green Campus sepertinya sudah mempunyai penggemar setia, dan tak lain adalah burung. Ya, melihat banyaknya pepohonan di wilayah Unej tidak heran jika para burung tersebut memilih kampus kita ini sebagai surga mereka. Surga para burung. Kita bisa dengan mudah menemukan burung beterbangan di pepohonan. Tahukah kalian jika burung juga bisa digunakan sebagai indikator kesehatan lingkungan? Dengan adanya burung di suatu tempat, bisa dikatakan jika lingkungan di tempat itu sehat.

Saya mendapatkan ilmu tentang burung yang sangat bermanfaat ini ketika masuk SWAPENKA, Mahasiswa Pencinta Kelestarian Alam,  sebuah organisasi pencinta alam di Fakultas Sastra Universitas Jember. Mudahnya menemukan burung beterbangan di antara pohon rindang menandakan adanya ruang terbuka hijau yang cukup. Selain itu ada kehidupan yang saling ketergantungan kemudian membentuk satu rantai makanan. Jika salah satu mahluk itu tidak ada maka akan merusak rantai makanan sehingga ekosistem di lingkungan tersebut bisa dinyatakan rusak.
SWAPENKA, pengamatan burung unej, kegiatan swapenka
Mengamati burung di Fakultas Sastra
 Pada hari Minggu, 9 Juni 2013, Anggota Muda SWAPENKA mengadakan praktek materi lapang tentang pengamatan burung di lingkungan Universitas Jember. Nah, kegiatan seperti ini bertujuan untuk infentarisasi jenis-jenis burung yang ada. Jika kita melihat satu jenis burung maka langsung dicatat bagaimana ciri-ciri fisiknya, perilakunya, cara terbang, waktu ditemukan dan lain sebagainya. Selain dari melihat langsung, suara dari burung juga bisa mengidentifikasikan kalau jenis burung yang memiliki suara seperti itu masih ada di wilayah Universitas Jember.

Beberapa jenis burung yang belum pernah kami temui sebelumnya, tercatat di bagan infentarisasi. Terus bagaimana jika kita tidak tahu nama dari jenis burung tersebut? Tenang, kami memiliki sebuah buku tentang burung yang bisa dikatakan paling lengkap karena sudah disertai dengan gambar serta ciri-cirinya. Teman-teman biasa menyebutnya dengan "Buku MacKinnon". Nama MacKinnon sendiri sebenarnya adalah nama dari pembuat buku tersebut John F MacKinnon, judul asli bukunya adalah "Burung-burung di Jawa, Bali, dan Sumatra".

Kembali lagi tentang burung-burung yang ada di kampus Unej,

Malam ini saat pulang dari acara Dies Natalis Akasia, pencinta alam Fakultas Hukum, saya melihat dua orang pemuda yang sedang mencari burung di sekitar gedung POMA Ekonomi. Ternyata banyaknya burung yang ada di Universitas Jember mulai mengundang para pemburu untuk menangkap mereka, dijual lagi atau hanya dijadikan  hiasan sangkar di rumah. Sungguh ironi, dimana peran burung yang sangat penting di sisi lingkungan  tetapi diambil satu-persatu demi kepuasan segelintir 'penikmatnya'.

Ah, burung itu akan terlihat lebih indah jika ada di alam liar. Semoga burung-burung tetap menganggap Universitas Jember sebagai surga mereka. Salam lestari...

Bonus foto-foto pengamatan burung:
SWAPENKA, pengamatan burung unej, kegiatan swapenka
Wah, kok ada burung seindah itu ya?
SWAPENKA, pengamatan burung unej, kegiatan swapenka
Proses inventarisasi oleh Anggota Muda Swapenka
SWAPENKA, pengamatan burung unej, kegiatan swapenka
Pengamatan burung di belakang Fakultas Hukum
SWAPENKA, pengamatan burung unej, kegiatan swapenka
Lihat buku MacKinnon dulu ahh.

Sunday 16 June 2013

Malem Minggu Sodhunk


Perjalanan dari Banyuwangi ke Jember malam ini sepertinya akan berjalan baik-baik saja. Perlengkapan sudah siap, laptop, tas kecil serbaguna, bontrot makanan untuk teman-teman di sekretariat SWAPENKA, sepeda motor kesayangan tadi siang juga sudah diservice  semua sudah komplit. Sebelum berangkat pamitan dulu sama Mbah, sama keluarga semua..hehehe

Jam 19.00 berangkat dari rumah tercinta, dan estimasi waktu untuk tiba di Jember adalah dua jam perjalanan. Ada hal yang aneh selama perjalanan malam ini, banyak cewek yang dibonceng laki-laki pake celana pendek, pendek banget malah, irit bahan. Dan itu lebih dari selusin pemandangan seperti itu, hemm baru ingat kalau malam ini adalah MALEM MINGGU. Lho kenapa kok aneh, celana ngirit gitu kan emang model jaman sekarang?? Ya aneh saja menurutku, wong saya yang pake celana panjang dan jaketan gini kedinginan. Apa lagi cewek-cewek itu? :-D

Ah, sudahlah lanjut saja jalannya.. Bye-bye cewek bercelana irit.....

Langit yang awalnya cerah, tiba-tiba jadi mendung saat memasuki daerah Kalibaru. Memang di kota ini jadi langganan hujan karena dekat dengan Gunung Kumitir. Semakin memasuki wilayah Kumitir aspal menjadi basah. Waw habis hujan kayaknya untung saja sudah reda soalnya saya lagi gak bawa jas hujan. Kalau kehujanan kan gak seru, malem minggu kelabu namanya..hehehe

Kendaraan yang lewat kumitir malam ini tidak seperti malam-malam biasanya, biasanya bisa sampai macet tapi malam ini hanya satu dua mobil saja yang lewat. Entah apa gara-gara ini malem Minggu ya? pada malmingan semua orang-orang ini. Sumpah Kumitir suepiiii.....! Baru saja melewati rest area Cafe Gumitir kabut tebal langsung menyambut, dan jarak pandang hanya 2 meter saja. Jalan pun sampai gak kelihatan gara-gara kabut. Tiba-tiba mobil sedan hitam nyelonong dari belakang nyalip tanpa permisi, melesat hilang ditelan kabut. Dan sendiri lagi....

Kelabunya malem Minggu di Kumitir dilengkapi dengan hujan yang turun. Keberuntungan saya tadi ternyata hanya hiburan semata, ternyata masih saja kehujanan. Udah gak bawa mantel, jaket basah, sendirian pula. Gimana nasib cewek bercelana irit tadi ya? Ehh, masih saja mikirin cewek bercelana irit padahal dirinya sendiri lagi kedinginan. -_-

Sekian......

Tips ( gak kurang penting):
1. Jangan lupa bawa mantel disaat berkendara, biar gak seperti saya.
2. Jangan ke Kumitir pas Malem Minggu, bisa-bisa anda sendirian di tengah gelapnya Kumitir.
3. dan jangan ngebut-ngebutan di Kumitir saat sedang berkabut. Ya iyalahhhh.


Saturday 15 June 2013

Koperasi Mahasiswa (KOPMA) Universitas Jember

koperasi mahasiswa universitas jember

Tau nggak sih kalau Unej memiliki Koperasi Mahasiswa (KOPMA)? Bukan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Unej yang di Jalan Kalimantan itu lho ya. Beda. Universitas Jember ternyata memiliki sebuah koperasi yang digarap oleh mahasiswa sendiri. Saya masih sempat melihat koperasi ini buka saat awal kuliah dulu, sekitar tahun 2008. Waktu itu Kopma Unej berada di Jalan Jawa, kalau gak salah di ruko depannya IKIP PGRI, kalau dari arah bundaran DPR letaknya di kiri jalan. Di dalam sebuah ruko yang sederhana itu kegiatan ber-koperasi berjalan. Dan pegawai atau yang melayani para konsumen tak lain adalah mahasiswa Unej sendiri. Namun, perjalanan tidak semulus yang diharapkan. Mulai tahun 2009 KOPMA menghilang entah kemana.

Siapa Saja yang Berhak Mengelola KOPMA?

Ceritanya begini, mahasiswa Universitas Jember wajib membayar iuran simpanan pokok koperasi. Yang wajib membayar itu hanya sampai angkatan 2009 saja dan adik tingkatannya sudah tidak diwajibkan untuk membayar simpanan pokok lagi.
Seperti kutipan wawancara saya dengan Anis Lotus, blogger dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, berikut ini.

(S= Sodhunk, A=Anis)
S: “Nis, aku mau tanya-tanya tentang kopma, boleh?”
A: “Iya boleh, tapi aku pengurus baru, belum begitu paham. Tapi tak bantu sebisaku ya.. hehe”
S: “Okee. pengurus sekarang ini kebanyakan angkatan berapa nis?"
A: “semua angkatan 2009. Angkatan 2008 udah gak ada kabar katanya. Kan udah banyak yg lulus."
S: “Owhh.. yang 2010 gak masuk?"
A: “Nggak, soalnya angkatan di bawah 2009 udah gak di wajibkan lagi bayar simpanan pokok. Makanya yag berhak ngelola uang kopma ini cm sampe 2009 aja."

Jadi, yang berhak untuk mengelola uang KOPMA Unej yang menganggur karena ditinggal kakak angkatannya adalah teman-teman dari angkatan 2009 saja karena mereka sudah membayar simpanan pokok.

Kelanjutan KOPMA Unej Sekarang Bagaimana?

Menindak lanjuti (sihh, gaya rek bahasane) ketidakjelasan nasib dari Kopma ini, Pembantu Rektor III Universitas Jember bersama beberapa perwakilan mahasiswa angkatan 2009 mengadakan rapat luar biasa untuk membentuk kepengurusan kopma yang baru. Dan akhirnya pengurus baru pun terbentuk. Semuanya adalah mahasiswa Universitas Jember angkatan 2009.

Pengurus baru ini hanya menunggu SK dari Rektor Universitas Jember untuk meresmikan mereka sebagai pengelola koperasi mahasiswa. Oiya, bangunan koperasi yang awalnya ada di Jalan Jawa juga akan dipindah, KOPMA akan menempati salah satu bangunan di Kampus Center (Jalan Kalimantan).

Nah, sekarang kalian sudah tau kan kalau Unej memiliki Koperasi Mahasiswa?
Untuk para pengurus KOPMA Unej yang baru, semoga kalian bisa mengembangkan koperasi ini sesuai dengan tujuan awal kalian. Pengalaman yang warna-warni akan kalian peroleh di sana.. Salam hangat dari Sodhunk... Salam lestari.!

Catatan Kecil:
- Anis Lotus adalah Bendahara 1 KOPMA Unej yang baru, saya mengenalnya dari Blog. Terimakasih Nis informasinya. :-)
- Artikel sederhana tentang KOPMA Universitas Jember ini saya ikutkan dalam Lomba Blog Universitas Jember.

Thursday 13 June 2013

FACE: Syarat Ujian Skripsi Sastra Inggris

Sastra Inggris dalam hal pengajuan proposal dan ujian tesis (skripsi) mungkin berbeda dengan fakultas Universitas Jember yang lain. Saya akan bercerita sedikit tentang syarat-syarat wajib yang harus dilengkapi oleh mahasiswa Sastra Inggris sebelum mengerjakan tesis mereka. Waduuhh cerita tentang skripsi tapi saya sendiri sampai sekarang belum menyentuhnya sama sekali.. Macak sedih. Ini adalah rangkuman cerita yang saya amati sendiri dari pengalaman teman-teman saya. Ya, lebih enaknya cerita ini akan saya awali mulai dari proses pengajuan thesis proposal (proposal skripsi).

fakultas sastra unej
 
Jurusan Sastra Inggris dibagi menjadi dua konsentrasi yaitu Linguistics dan Literature. Dan persyaratan pengajuan proposalnya tidak jauh berbeda bahkan sama. Syarat wajib yang pertama adalah sudah melakukan KKN dan menunjukkan bukti sertifikatnya. Jadi bagi yang belum memiliki sertifikat KKN secara otomatis mereka belum bisa mengajukan proposal. Yang kedua adalah menghadiri seminar proposal 10 orang yang dibuktikan dengan form khusus, maksudnya harus hadir dalam seminar proposal 10 teman kita. Yang ketiga yaitu harus menyiapkan judul  skripsinya. Dan terakhir, harus memiliki sertifikat English Proficiency seperti TOEFL (Test of English as a Foreign Language) dan lain sebagainya dengan nilai minimal 450 (itu yang kemarin).

Nah, setelah semua persyaratan selesai, proses mengerjakan skripsi bisa langsung dimulai dengan bantuan dosen pembimbing masing-masing. Ujian skripsi pun sudah menunggu di depan mata, tetapi harus ada beberapa syarat lagi lho sebelum ujian. Selain nantinya diwajibkan membuat E-Journal, semua mahasiswa Sastra Inggris terhitung tanggal 1 Oktober 2013, WAJIB memiliki Formal Academic Competence of English (FACE). Nah lo, apa lagi tuh?

FACE itu ya sejenis dengan TOEFL yang dikeluarkan oleh Jurusan Sastra Inggris Universitas Jember. Kalian tahu sekarang nilai minimalnya berapa? Yang kemarin minimal kan 450, kalau score FACE milik Sastra Inggris minimal 475. Keren. Oh iya, ada informasi tentang tes FACE nih. Yang ingin ikut tes, langsung saja mendaftar ke Mas Mahfud di Ruang Jurusan Sastra Inggris pada jam kerja. Tes FACE akan diselenggarakan setiap hari Jumat ke-2 dan ke-4 setiap bulan. Untuk biaya nya Rp 50.000,- per mahasiswa.

Oke, sekian dulu ya cerita nya tentang Sastra Inggris. Besok saya ceritakan lagi tentang Sastra, Universitas Jember.. Salam lestari..!

Sastra Buka Pascasarjana (S2) Ilmu Linguistik

Fakultas Sastra, S2 Ilmu Linguistik

Minggu, 9 Juni 2013. Pagi-pagi sekali bertepatan dengan kegiatan pengamatan burung yang ada di sekitar Universitas Jember, tidak sengaja saya melihat baliho ini (di depan gedung Fakultas Sastra UNEJ) dan langsung saja menjepretnya siapa tahu bisa diposting di blog.. :-D . "TELAH DIBUKA PROGRAM PASCASARJANA ILMU LINGUISTIK" bisik saya. Berita ini membuat saya senang sekaligus terkejut. Senang karena Fakultas dimana saya belajar sekarang akan memiliki program baru, S2 Ilmu Linguistik. Dan terkejut karena saya tahu informasinya malah dari baliho. Woy! Kemana aja lho.?? hahaha...

Oke, bagi yang masih baru tahu berita ini lewat Blog saya angkat tangaaann! Wah ternyata banyak juga ya yang belum tahu. Yups, Isu tentang akan dibukanya Program Magister di Fakultas Sastra memang belum terlalu melambung di kalangan mahasiswa Sastra sendiri. Jadi, berawal dari ke-iseng-an ketidaksengajaan saya njepret baliho, saya secara tidak langsung akan memberi tahu ke seluruh dunia jika di Fakultas Sastra Universitas Jember sekarang sudah dibuka program pascasarjana Ilmu Linguistik.!

Horee...Program ehh Jurusan di Fakultas Sastraku nambah (yang bener jurusan apa program ya?)
1. Jurusan Sastra Inggris
2. Jurusan Sastra Indonesia
3. Jurusan Ilmu Sejarah
4. Program Studi Televisi dan Film
5. Program Pascasarjana Ilmu Linguistik
Bagi mahasiswa lulusan Sastra yang berminat melanjutkan studinya di bidang linguistik silahkan mendaftar. Semoga cerita singkat ini bisa bermanfaat... Salam lestari!

Catatan kecil :
Abadikanlah hal yang kecil di sekitarmu, karena suatu saat pasti akan berguna :-) dan,
Cerita ini saya ikutkan dalam Lomba Blog Universitas Jember

Wednesday 12 June 2013

SEMESTER PENDEK SASTRA INGGRIS 2013

semester pendek fakultas sastra

Semester Pendek adalah hal yang paling di tunggu-tunggu saat Ujian Akhir Semester (UAS) usai. UAS kan tinggal beberapa hari lagi pasti banyak sekali planning atau rencana untuk menyegarkan pikiran yang sudah disiapkan oleh mahasiswa Universitas Jember (UNEJ), khususnya anak Sastra yang tidak ikut Semester Pendek. Mulai dari naik gunung, touring keliling kota, shopping di mall, pulang ke kampung halaman, sampai leyeh-leyeh di depan komputer-pun direncanakan saat UAS.

Kembali lagi tentang Semester Pendek (SP), SP itu pengertian sederhananya adalah mengulang mata kuliah yang nilainya jelek dan itu sudah ditempuh semester lalu. Biasanya mahasiswa yang dapat nilai D dan E, bahkan ada juga yang punya nilai C ingin memperbaiki nilainya. Tapi yang nilai C pas di-SP jangan sampai menjadi E ya..hehe Niatnya ingin memperbaiki nilai ehh malah njeblok.

Dalam rangka pelaksanaan Semester Pendek tahun 2013, panitia SP Jurusan Sastra Inggris akan membuka penjaringan mata kuliah yang akan disajikan. Untuk itu, mahasiswa yang akan memprogram SP diminta segera mendaftarkan mata kuliah yang akaan diambil dengan ketentuan:

1. Mata kuliah tersebut pernah ditempuh
2. Maksimal SKS yang akan ditempuh 10 SKS
3. Mata kuliah akan disajikan apabila jumlah pendaftarnya munimal 15 orang
4. Biaya per SKS Rp 60.000,-

Jadwal Kegiatan SP sebagai berikut:
1. Daftar offline di Pak Mahfud -----> Paling lambat tanggal 17 Juni 2013
2. Pemrograman online              -----> 25 - 27 Juni 2013
3. Pencetakan Rencana Studi     -----> 28 Juni 2013
4. Pembayaran                           -----> 1 - 5 Juli 2013
5. Masa perkuliahan                   -----> 1 Juli - 2 Agustus 2013
6. Ujian Akhir SP                       -----> 12 - 14 Agustus 2013
7. Entri nilai melalui direktori dosen -----> 12 - 16 Agustus 2013

Tuesday 11 June 2013

Universitas Jember: Sastra "Street Art Full Service"

Universitas Jember memang penuh inovasi, selain kegiatan Lomba Blog Universitas Jember, kegiatan yang keren salah satunya bisa kita lihat di Fakultas Sastra. Fakultas yang terkenal akan humaniora-nya ini akan mengadakan kegiatan yang gak kalah seru dengan fakultas yang lain. Acara yang digawangi oleh Lembaga Pers Mahasiswa Sastra (LPMS) ideas akan membahas tentang seni jalanan alias graffiti. Kalian pasti tau apa itu graffiti, graffiti tidak sekedar corat-coret tembok lho, itu sangat beda. Selain butuh keahlian khusus tentang desain, para bomber (sebutan untuk seniman graffiti) juga memiliki keahlian dalam hal meracik warna.

"STREET ART FULL SERVICE: Amputasi Ide" adalah tema dalam acara ini. Dan akan dilaksanakan di Gedung PKM Universitas Jember. Oh iyaa, acara ini terbuka untuk umum dan GRATIS! alias tidak dipungut biaya masuk. Gratis seperti udara..hehehe Selain bicara tentang street art, acara keren ini akan diramaikan oleh band-band mahasiswa Universitas Jember sendiri. Seru kan? Jadi MARKIPAT, mari kita merapat.

Monday 10 June 2013

Dek, Jangan Cemburu Pada Pepohonan

Di depan tempat itu, di papan triplek, tertulis jelas dengan warna merah menyala “Rumah Makan Kapten Bhirawa Surabaya”. Tiba-tiba semua orang menghentikan makan mereka. Menatap heran pada dua orang muda mudi yang duduk tepat di depan meja kasir.

Krompyaang........

“Mas, kamu dulu bilang cinta, tapi mana buktinya? Ah, hanya manis di bibir saja. Kamu lebih suka menghabiskan waktu untuk sekedar menyirami bibit-bibit pohon di depan rumah daripada mengantar aku jalan-jalan. Bunga-bunga mawar itu sepertinya lebih cantik ketimbang aku. Dan kamu lebih suka mendaki gunung, gak penting!. Alasan klasik selalu menjadi senjatamu, kamu selalu bilang ‘Aku mendaki untuk mensyukuri ciptaan Tuhan’. Omong kosong!!” Segelas air putih membasahi wajah ku, sebelum aku sempat berkata apapun.

“Dek, kamu cemburu ya dengan bibit-bibit mungil itu? Kamu cemburu sama mawar-mawar itu? Apa kamu juga cemburu dengan puncak gunung? Ah, jangan cemburu pada pepohonan. Jangan menjadi bimbang walau aku hanya seorang pencinta alam. Jika memang benar kamu mencintai aku, maka cintailah alam dan kehidupanku. Aku mencintaimu, dan bumi juga butuh cinta, bumi juga butuh kasih sayang kita.”

“Dek, aku masih ingat isi dari surat cinta yang kamu berikan padaku. Disana kamu memiliki harapan untuk pergi ke suatu tempat yang lebih indah dari mu. Masih ingatkah tentang itu? Pernah ke puncak bukit dengan mu, pernah susuri sungai dengan mu, pernah menatap bintang kau dan aku. Pernah seperti itu. Masih ingatkah tentang itu, dikala kita bermain batu di tepian sungai yang bergemericik merdu?” Emosi wanita itu pun mulai terkendali, rasa sesak di dada keluar dalam bentuk air mata yang perlahan mulai membasahi pipinya. Dipeluknya erat lelaki di depannya “Aku cinta kamu, Mas.”


Saturday 8 June 2013

Stadion Unej Penuh Kenangan

Di masa-masa akhir kuliah tiba-tiba saya teringat saat awal masuk Universitas Jember dulu. Ingat awal masuk kuliah, tak lepas dari yang namanya Stadion Universitas Jember. Lho kok malah stadion nya yang diingat? Kan seharusnya yang diingat itu adalah teman-teman yang baru kamu kenal Dhunk!, cewek-cewek maba unyu, dan cilok edy. Hahaha...

Stadion Unej menjadi tempat berkumpul saya dan para mahasiswa baru untuk mengikuti upacara pelantikan oleh Rektor Unej. Pelantikan yang menandakan jika saya sebentar lagi akan resmi menyandang gelar sebagai MAHASISWA. Yess..! Rasa bangga itu muncul di dalam hati yang masih berwarna putih-abu abu.

Di dalam stadion, seluruh mahasiswa baru angkatan 2008 tumplek blek di dalamnya dalam rangka Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2). Warna hijau stadion saat itu tiba-tiba berubah menjadi biru, dibanjiri oleh warna jas almamater yang kami pakai. Upacara PK2 dibuka langsung oleh rektor. Pasukan Paskibra terlihat begitu kompak mulai dari awal hingga akhir tugas mereka. Ditengah-tengah sambutan rektor, sekaligus sebagai tanda dibukanya acara PK2, ribuan balon dilepaskan ke langit dengan emblem Universitas Jember tergantung di bawahnya.
stadion unej, bangunan unej
Upacara PK2 di Stadion Unej: Pelepasan balon
Lepasnya balon warna-warna tadi menandakan bahwa saya resmi menjadi Mahasiswa Unej. Oh iya, Pak Rektor juga mengatakan "Jika ada yang bisa menemukan balon ini dan mengembalikannya ke pihak Universitas Jember, kalian akan mendapatkan hadiah sebesar satu juta rupiah.!" Seketika itu suasana stadion langsung riuh dengan bisikan-bisikan dari semua mahasiswa tentang hayalan mereka jika mendapatkan balon itu. Termasuk saya juga satu diantaranya yang berhayal bisa mendapatkan nya.. Kan lumayan dapat uang satu juta..hehehe

Tentang Stadion Unej
Kembali lagi ke stadion. Stadion UNEJ adalah tempat serbaguna milik Universitas Jember yang terletak tepat di sebelah Barat dari Fakultas Hukum dan Gedung Rusunawa Putri berada di sebelah Selatan stadion. Kita bisa mencapainya lewat double way.

Selain berfungsi sebagai tempat sepak bola, stadion Unej sering digunakan oleh pihak Universitas Jember untuk pelantikan mahasiswa baru, pelatihan-pelatihan PMR, pelatihan Pramuka, diklat Resimen Mahasiswa (Menwa), bahkan sampai menjadi tempat konser band terkenal.

Itulah sekilas kenangan seorang mahasiswa (saya) dengan stadion. Apa kalian memiliki tempat yang menyimpan kenangan di Universitas Jember? Mari berbagi :-)
Salam lestari..!

Catatan:
Kenangan ini saya ikutkan dalam Lomba Blog Universitas Jember.

Friday 7 June 2013

Lomba Blog Unej Bagai Candu dan Perang

lomba blog universitas jember
Lomba Blog Unej
Candu akan mengakibatkan kecanduan atau ketagihan bagi penikmatnya, begitu juga dengan Lomba Blog Unej. Lomba yang didukung oleh Telkomsel ini bagaikan candu saja, saat pagi, siang, ataupun malam (saat santai) rasanya ingin sekali menambah postingan dan melihat perkembangan dari blog saya. Sampai dibela-belain ke warnet jam 10 malam untuk paketan internet yang murah dan lama demi sekedar menambah postingan tentang Universitas Jember.

Sehari saja tidak nyambangi blog, rasanya seperti 24 jam. Sungguh itu Dek.! Gak bohong saya. Meskipun tidak menulis sesuatu, hanya melirik saja sudah bahagia rasanya. Halah-halah lebay wes. Kalian tahu apa alasan saya bisa kecanduan blog? ini dia alasannya, tapi janji jangan bilang siapa-siapa lho ini rahasia.

Nah, apa yang membuat Lomba Blog Universitas Jember ini membuat saya ketagihan?
1. Saya belum mahir di dunia blog. Ikut lombanya gara-gara pengen bisa.
2. Setelah paham beberapa dasar-dasar dari blog, saya penasaran tentang yang lainnya yang belum saya pahami.
3. Akhirya saya bisa memahami hal yang belum saya pahami tadi. Dan tetap saja masih ada hal baru yang menarik di dunia blogging. Begitu seterusnya. Saya kecanduan karena saya merasa belum mengerti dan ingin belajar hingga mengerti. hahaha alasannya gak jelas ya. Tapi memang itulah yang membuat saya kecanduan selain dari segi hadiahnya.

Saya sangat menikmati dunia nge-Blog masih baru-baru ini saja, dengan semangat dari orang-orang di sekitar saya yang kebanyakan suka menulis apapun itu di dalam blog. Semangat mereka secara tidak langsung mendorong saya untuk menikmati blog dengan cara saya sendiri.

Lomba Blog Unej seperti perang. Saat cari wangsit di Mpu Google dengan mantra "Lomba Blog Universitas Jember" maka di halaman pertama terlihatlah para pejuang-pejuang blog alias blogger Unej yang sedang berperang di lomba ini. Sungguh fantastis persaingan untuk berada di tahta halaman pertama setiap harinya terus mengalami perubahan. Bahkan dalam hitungan jam saja posisi akan berubah.

Perang semakin hari terasa semakin memanas dengan bertambahnya peserta Lomba Blog Unej. Persaingan pun akan terasa semakin seru bila kita benar-benar menikmatinya. Menurut saya persaingan tidak harus selalu dengan sikut-sikutan atau saling menjatuhkan. Coba hiasilah perang Lomba Blog UNEJ ini dengan silaturahmi. Menikmati setiap postingan lawan kawan kita yang lain dengan cara yang sederhana, Blogwalking.

"Candu" dan "perang" tidak selalu identik dengan hal yang kurang baik, itu tergantung bagaimana kita menyikapinya. Jadi mari kita nikmati lomba ini agar bisa kecanduan, kemudian hiasilah dengan silaturahmi. Pasti akan menyenangkan kawan. Salam lestari..!

Thursday 6 June 2013

Rusunawa Putri Universitas Jember

rusunawa putri unej, gedung unej, bangunan unej
Rusunawa Putri Unej
 Saat saya baru memasuki pintu depan, sebuah alat berat bernama Komatsu sedang duduk bersantai di sebelah kiri bangunan setengah jadi itu.  Di kejauhan terlihat beberapa orang tanpa rasa takut berada di pucuk bangunan itu, mereka sedang menata atap genteng satu persatu. Terdengar suara gelak tawa para kuli bangunan, itu sedikit bisa menghibur di tengah kesibukan mereka untuk menyelesaikan kewajiban. Dua orang lain nya yang berada di bawah sedang mempersiapkan adonan semen. Sedangkan Si-Mandor dengan gagahnya berkeliling memeriksa apakah anak buahnya bekerja dengan baik atau tidak. Itulah suasana yang saya lihat saat mampir di proyek pembangunan Rusunawa Putri Universitas Jember.

Universitas Jember menambah satu lagi bangunan penunjang belajar mahasiswa yaitu RUSUNAWA (rumah susun sederhana sewa) khusus untuk mahasiswa putri. Sebelumnya bangunan serupa, rusunawa putra telah berdiri tepat di sebelah Fakultas MIPA Universitas Jember.