Thursday, 26 December 2013

Jalan-Jalan Ke Kawah Ijen #2

Oke cerita jalan-jalan ke Ijen nya saya lanjutkan lagi kawan.... Episode kemaren, yang Jalan-Jalan Ke Ijen #1 berakhir saat kita diperbolehkan menginap di warung Bu'Im ketika sebelumnya gagal mendirikan tenda.
***
Perjalanan Menuju Kawah Ijen
Kira-kira jam 1 dini hari kita berangkat dari Paltuding. Iya, kita berangkat pagi-pagi sekali untuk melihat Blue Fire di Kawah Ijen. Nah, fenomena blue fire atau api biru ini yang menjadi daya tarik di sini selain penambangan belerang tradisional. Rute kita yaitu: PALTUDING ---> POS TIMBANGAN ---> PUNCAK IJEN. Waktu normal yang dibutuhkan dari titik awal sampai puncak biasanya bisa ditempuh sekitar 2-3 jam perjalanan. Awalnya kita akan disambut oleh track datar untuk pemanasan..hehehe Sekitar 10 menit kemudian, jalur mulai menanjak. Semakin lama track semakin menanjak dan detak jantung akan semakin cepat berpacu dengan paru-paru dalam mengambil oksigen yang semakin menipis seiring dengan bertambahnya ketinggian. Keuntungan dari Night Tracking alias perjalanan di malam hari yaitu kita tidak akan melihat jalur super menanjak yang akan kita lewati. Kerugiannya adalah kita gak bisa melihat pemandangan di sekitar kita karena gelap. Hanya fokus ke depan, ke arah cahaya senter.

Iseng-iseng saya menghitung, ternyata setiap 20 menit perjalanan kita akan mendapatkan BONUS, jalan  datar. Oiya ini rahasia lho, jangan bilang siapa-siapa. Tanpa diduga-duga saya sudah tiba di Pos Timbangan dalam waktu hanya 1 jam saja, rekor tercepat saya dalam beberapa kali naik Ijen. Di sini beberapa penambang ternyata sudah siap-siap menuju kawah sambil membawa keranjang di pundak. Bahkan jam segitu sudah ada penambang yang membawa belerang dan siap ditimbang untuk ditukar menjadi rupiah. Amazing! Kapan berangkatnya ya??? Perjalanan saya lanjutkan lagi. Jalur setelah Pos Timbangan sudah tidak se-ekstrim sebelumnya, jalurnya lebih bersahabat alias landai. Hanya butuh 30 menit mencapai puncak.

Karena cuacanya memang mendung dan sempat gerimis maka beberapa kali kabut turun sehingga agak mengurangi jarak pandang pendaki. Saat tiba di puncak Ijen suasananya biasa-biasa saja karena memang masih gelap dan berkabut, gak kelihatan apa-apa. Untuk melihat api biru kita harus turun menyusuri tebing-tebing yang sangat curam dan berbatu menuju dapur kawah. Saat turun kita harus berhati-hati dan ngalah saat penambang lewat.
Jalur menurun dan berbatu-batu serta diselimuti kabut
Blue Fire Kawah Ijen
Ternyata di bawah rombangan turis-turis mancanegara sudah nggerumbul, mereka sangat tertarik dan kelihatannya hanya si-api biru inilah yang mereka cari. Sampai ada yang bilang "Kamu belum ke Ijen kalau belum lihat Blue Fire". Kabut yang cukup tebal ternyata menutupi cahaya api biru, jadi kita harus bersabar semoga saja kabutnya tidak berlama-lama di sini. Sembari menunggu si-kabut pergi, saya nongkrong aja sambil melihat pak penambang belerang beraksi.
kawah ijen, blue fire ijen
Menunggu kabut sambil mengamati penambang
kawah ijen, blue fire
Kabut mulai menghilang
kawah ijen, blue fire
Waw, menikmati Blue Fire
Penambang Belerang Tradisional
Dengan masker di wajah para penambang mulai mengambil bongkahan belerang yang sudah mengeras, mereka seakan tidak peduli terhadap pekatnya asap belerang yang menyesakkan dada. Setelah beban dirasa cukup, barulah mereka membawa hasilnya ke Pos Timbangan. Biasanya sekali angkut mereka mampu membawa beban 90 kilogram belerang di pundak mereka, bahkan lebih dari itu bagi yang muda.

kawah ijen, blue fire

kawah ijen, blue fire

kawah ijen, blue fire

kawah ijen, blue fire
Perjuangan Menuju Puncak
Perjuangan para penambang belerang belum usai. Setelah mengisi penuh keranjang-keranjang mereka, tanjakan berbatu-batu sudah menanti di depan mata. Bisa dibayangkan bagaimana beratnya berjalan di tanjakan terjal dengan beban 90 kilogram. Saya sendiri tidak akan sanggup. Semangaattt Pak.!
kawah ijen, blue fire

kawah ijen, blue fire

kawah ijen, blue fire
Oke itu saja kawan ceritanya tentang Kawah Ijen semoga bermanfaat bagi teman-teman yang mau menghabiskan liburan tahun baru. Oh iya, bagi yang menderita asma atau penyakit pernafasan mendingan jangan turun ke dasar kawah karena bisa sewaktu-waktu terjebak asap belerang. Berbahaya...!

2 comments: