Ketika mendengar kata hutan, saya langsung
membayangkan tentang rerimbunan pohon besar yang terdapat berbagai satwa liar
di dalamnya tentunya dengan udara beraroma embun pagi, sejuk dan tenang. Saya
memang pernah berada di dalam hutan, tetapi bukan hutan belantara yang akan
saya ceritakan di sini. Ini tentang hutan kampus.
“Apa sih hutan kampus itu? Hutan kampus itu kampus yang ada ditengah hutan gitu ya, atau hutan yang ada di dalam kampus??” Bukan.. Menurut saya hutan kampus itu adalah kampus yang berwawasan lingkungan, istilah kerennya
itu green campus. Kampus yang
memiliki banyak pohon-pohon besar dan tanaman yang rimbun sehingga udara di
lingkungan kampus akan terasa segar walaupun cuaca sedang panas-panasnya.
Universitas Jember (UNEJ) adalah salah
satu dari pelopor Hutan Kampus di Indonesia. Saya acungi dua jempol untuk kampus
saya yang satu ini, karena sadar akan pentingnya ruang terbuka hijau. Karena
sepengetahuan saya kebanyakan universitas itu masih mementingkan
bangunan gedung yang megah dan sedap dipandang mata agar menarik perhatian para
calon mahasiswanya kelak. Tanpa memikirkan ruang terbuka hijau di sekitarnya.
Padahal jika kampus ada hijau-hijaunya kan keren. Hijau itu sederhana. Tapi
entahlah, itu hanya pendapat saya semoga saja tidak benar.
Wahh, malah ngelantur. Oke kembali ke cerita...
Mengapa UNEJ disebut sebagai hutan kampus?
Nah, ini bisa kita lihat sendiri hampir di setiap
penjuru UNEJ. Kita bisa menemukan banyak sekali pohon yang sengaja ditanam oleh
pihak kampus. Tujuannya ya salah satunya untuk membuat kampus ini menjadi
rindang. Mulai dari gerbang utama, double way, ada tanaman sejenis palm udang
menghijau di tengah jalan (saat awal saya kuliah, dulunya tanaman yang
menghiasi double way adalah palm botol). Pepohonan juga menghiasi hampir di
setiap fakultas, mulai dari Farmasi hingga Fakultas Sastra yang jauh di pojok
Tenggara. Rasanya meskipun saya berjalan kaki keliling kampus selalu ada yang
memayungi..hehehe
Eh, ada beberapa tempat favorit yang
sejuk lho di kampus untuk melepaskan penat atau berolahraga bersama teman. Contohnya lapangan di depan perpustakaan pusat, pohon trembesi yang berjejer rapi mengelilingi
lapangan menjadi tempat yang seru untuk jogging atau hanya sekedar ngisis di bawahnya. Kemudian, rimbunnya
pohon beringin kembar di depan gedung rektorat adalah pilihan tempat yang tak
kalah sejuknya. Berikut ini adalah beberapa gambar tentang hijaunya UNEJ
dan aktifitas mahasiswa yang sedang asyik berolahraga. Check it out...
Suasana pagi hari yang segar |
Apa manfaat dari hutan kampus?
Masih belum tau ya manfaatnya? Secara nggak
sadar kita semua menikmati manfaat dari banyaknya pohon di kampus ini, pernah
kan saat kuliah di dalam kelas pas panas-panasnya angin dari luar semilir masuk
melalui jendela? Angin semilir tadi dengan seketika bisa mengurangi penatnya
pikiran kita. Pohon juga bisa menjadi sarang burung, serta kicauan merdu mereka
tiap pagi bisa menjadi suplemen penambah semangat alami saat kuliah.
Kemudian, dari banyaknya ruang terbuka hijau yang ada,
air saat musim hujan yang melimpah dapat diserap kedalam tanah dengan cepat
lalu air tersebut bisa menjadi cadangan air tanah untuk musim kemarau. Saya
tidak bisa membayangkan bagaimana jika UNEJ ini nantinya tidak ada satu
pohon-pun yang tumbuh.
Seandainya saya menjadi pimpinan, saya akan menambah lahan hijau, agar ruangan belajar untuk mahasiswa dan ruangan dosen tidak membutuhkan pendingin ruangan (AC) lagi. Itung-itung bisa memperlambat pemanasan global istilah kerennya
itu Global Warming. Karena kita
sudah tidak bisa menghentikan Global Warming, kita hanya bisa
memperlambat-nya.
Dan berhubung saya bukan siapa-siapa, saya hanya
mempunyai sebuah ajakan. Ajakan ini berlaku pada mahasiswa Universitas Jember
pada khususnya, mahasiswa Indonesia pada istimewanya, dan mahasiswa seluruh
dunia pada spesialnya. Mari kita menanam! setidaknya satu pohon tiap mahasiswa
untuk kehidupan di masa mendatang. Kita semua bisa kok berpartisipasi untuk
menghijaukan kampus. Oke, hijau itu sederhana kan?
Lanjuut, tambahan sedikit lagi....
Akhir-akhir ini pihak kampus memulai pembangunan dan renovasi
beberapa gedung sebagai penunjang kegiatan belajar-mengajar mahasiswa Universitas Jember dan itu terpaksa
mengorbankan beberapa pohon yang secara tidak sengaja berada di lahan
pembangunan. Saya hanya bisa berharap semoga mereka tetap melihat
nasib para pohon yang telah menghijaukan kampus kita ini, jangan lagi menebangi
pohon-pohon tanpa belas kasih. Seenggak-enggaknya ada
tempat buat si-pohon.
Sebagai penutup, saya ucapkan terimakasih kepada pohon-pohon
yang tetap tersenyum walaupun tersakiti, terimakasih juga bagi teman-teman
blogger yang sudah meluangkan waktu untuk membaca tulisan yang sederhana ini.
Hmm., bicara tentang hutan jadi ingat sepenggal liriknya lagu Tamasya. Mas Bro
ijin ngutip yaa. Salam Lestari..!!!
“Bagaimana nanti anak cucu kita bila hutan hanya
tinggalah cerita?”
Catatan:
-foto adalah koleksi Lekker SWAPENKA
-Tulisan ini saya ikutkan dalam lomba blog universitas jember
Wah keren tulisane. Siplah, semoga Universitas Jember semakin berjaya. Lebih indah lagi jika pohon-pohon langka di areal kampus tetap terjaga. Misalnya, pohon nguni yang ada di areal kampus sastra. Selain langka, nguni adalah pohon endemik nusantara.
ReplyDeleteSalam Lestari!
kesuwon mas bro. tentang wuni saya mencoba nyangkok, tapi belum tak lihat sukses apa ndak. hehe. semoga bisa berhasil :)
Delete