Dulu, ketika awal kuliah di kota kecil Jember ini, saya tidak sengaja terjebak hujan di emperan sebuah toko yang sedang tutup. Tepatnya di Jalan Kalimantan. Beberapa saat kemudian mata ini tertuju pada sesosok gadis manis yang ternyata sudah sedari tadi dia berada di situ, bersandar mepet tembok untuk menghindari cipratan air hujan. Dada ini langsung deg-degan ketika senyum nya menyapa dengan ramah. "Asyik, terjebak hujan bareng cewek." teriakku di dalam hati sambil senyum-senyum sendiri gak jelas.
Tiba-tiba aroma pandan wangi yang berasal dari penjual angsle berhasil mencuri perhatianku dari gadis yang tadi. Siapa sih yang nggak tergoda sama aroma salah satu bahan pelengkap masakan yang satu ini? apalagi pas kedinginan saat hujan..hehe. Seakan penuh dengan hal yang serba tiba-tiba, wangi pandan itu mengingatkanku pada sebuah kejadian lain lagi tetapi masih berhubungan dengan pandan. Kejadiannya pas malam hari di Fakultas Sastra, maklum soalnya dulu kuliahnya sampai malam. Saya gak langsung pulang ke kosan, ngumpul bareng teman-teman untuk membahas tugas. Tiba-tiba....
"Kayaknya aku mencium sesuatu deh, kalian mencium bau yang aneh gak?" kata teman saya kepada kami semua yang sedang asyik ngobrol.
"Aneh??"
"Iya, seperti bau kembang-kembang kuburan gitu. Ah, takut ah, jangan-jangan ada setan lewat."
"Masak sih? Bau parfum mungkin."
Di tengah perdebatan tentang bau 'aneh', saya langsung menunjukkan gulungan daun pandan yang kelihatan sudah mulai mengering kepada mereka. "Ini lho bau yang sejak tadi kamu cium itu, pandan! bukan bunga kuburan ataupun aroma setan. Masak aroma khas pandan yang wangi disamakan dengan bunga kuburan!". "Ohhh, pandan." mereka serempak berkata tanpa dikomando. Saya memang suka menyelipkan sepucuk daun pandan di saku karena saya menyukai aroma khas yang dikeluarkannya, aroma nya itu seakan membawa perasaan yang damai. Ketika mencium aroma pandan, saya mencium kedamaian. Ingat masa kecil dulu.
Mengapa saya begitu menyukai aroma pandan? Ceritanya sebenarnya sangat sederhana, saat masih SD di rumah ada persiapan "selameten malem suroan" (peringatan malam 1 suro) dan saya bermain di dapur. Biasa anak kecil kalau ada rame-rame pasti senang dan setidaknya mencari perhatian orang-orang di sekelilingnya, begitu juga saya. Saat itu saya sendiri lupa apa yang sedang saya pikirkan. Tiba-tiba, sambil bergaya seperti satria baja hitam saya langsung jungkir-balik, menggelinding, dan akhirnya pojokan kaki meja mencium kepala saya. "Gubraakk...". Kepala benjut. Nangis. Dan acara mencari perhatian saya berhasil.
Lho, cerita tentang asal-usulnya tentang pandan tadi mana? Iyaaa, sabar ya.
Saat menangis itulah nenek saya memberikan adonan putih yang ditaruh di atas daun pisang. Ternyata itu adalah adonan setengah jadi untuk membuat kue Nogosari, adonan kue setengah jadi yang beraromakan pandan. Mulai saat itulah kenangan-kenangan tentang pandan terus melekat erat di ingatan. :-)
Itulah kisah tentang pandan si aroma kedamaian. Dan “Tulisan ini diikutsertakan pada Giveaway Cerita di Balik Aroma yang diadakan oleh Kakaakin”
Aroma Pandan emang khas ya sob :D
ReplyDeleteJadi inget dl waktu masih tinggal di desa, karena pandan tumbuh liar sering digunain sama ibu buat masak nasi dan dicampur ke air minum. Rasanya jadi punya aroma khusus tersendiri :)
Salam kenal ya sob...
Eh saya lupa, btw tau gak sob caranya biar ada notifikasi waktu komentar kita di balas di blog teman??
DeleteSapa tau situ berkenan bales komentar ini tapi saya gak bales lagi bukannya gak mau, tapi karena gak ada notifnya :(
Kalo misalnya saya gak bales, silahkan kunjungi blog saya aja sob nanti saya mampir balik :D
Betul sekali Mas. Karena itu saya menanam pandan di sekitar tempat saya tinggal.. :)
DeleteSalam kenal balik Mas Sophie.
pandan bgus jga dimasukkan pd saat menanak nasi... jdi harum pandan nasinya... slm kenal gan !
ReplyDeleteNah, itu juga menggoda aromanya. :)
Deletemenjadikan nafsu makan bertambah..hehehe salam kenal juga mas,
Pandan wangi itu..bukannya nama kereta ya?????
ReplyDeleteBetul sekali, pandanwangi adalah nama dari salah satu kereta.. mungkin nama itu terinspirasi dari wanginya pandan ya..hehehe
DeleteHmm.. aroma pandan pada kue-kue yang dikukus memang selalu menggoda.
ReplyDeleteTerima kasih sudah ikutan di GA Cerita di Balik Aroma. Sudah terdaftar sebagai peserta :)
asik, terima kasih mbak. :)
DeleteAroma daun Pandan memang khas, Mas. Bahkan dulu saya sempat menenui hewan yang baunya mrip dengan aroma daun Pandan, kata bapak itu itu hewan musang :)
ReplyDeleteMatur nuwun partisipasinya, Mas, sudah tercatat sebagai perserta :)
wah saya belum pernah ketemu musang mas..hehe
Deletejadi penasaran kok bisa berbau pandan gitu