Perjalanan singkat ini dimulai dari sebuah bangunan mungil nan penuh kehangatan di dalamnya, panaongan. Jam di dinding menunjukkan pukul 12 lebih, untuk persiapan Sahur berangkatlah saya sendiri dengan apikecil menuju pasar Tanjung. Ya bisa dibilang pasar induknya daerah Jember karena segala macam kebutuhan tersedia disana, 24 jam pedagang stand by di masing2 lapak sederhana mereka sambil menunggu pembeli datang. Bahkan ada yang tidur di samping dagangannya.
Segarnya pemandangan sayuran hijau di kanan-kiri membuat mata ini senang melihatnya.
Sesampainya di pasar langsung saja mborong apa saja yang sudah direncanakan tadi. Bawang merah dan putih, cabe, laos, serta cumi2 adalah objek perburuan kami..hehehe
Oiya hampir saja lupa,KRUPUK, dimanakah engkau berada???? keliling pasar sudah dilakoni, akhirnya perburuan krupuk dilanjutkan di daerah kampus. Dan,, taraaaa.. krupuk telah ditemukan di sebuah toko pinggir kali.
..oo0oo..
Dinginnya angin pagi kota Jember kembali mengiringi kami menuju Panaongan. Si apikecil mulai memasak hasil perburuan tadi dengan cekatan, sedangkan penghuni lain sibuk melihat film (termasuk aku juga)...hehehe
cumi: seperti ini hasil dari kreasi apikecil (tapi bukan ini).
Aroma cumi yang begitu sedap mulai menyusup, keluar dari dapur, menghampiri syaraf penciuman kami dan kami pun tak sabar untuk segera menikmati hidangan sahur kali ini. Tak lama kemudian seluruh hidangan telah tersaji.
Delapan orang penghuni rumah yg penuh kehangatan ini kembali menambah hangatnya suasana dengan makan sahur bareng dalam satu wadah. Kebersamaan, rasa kekeluargaan begitu terasa. Nikmat, itulah kata lidah saya yg tak pernah bohong soal rasa...hehe
kapan2 masak lgi ya mbaaakkkkk................!!!
Panaongan ituw dimana ya????
ReplyDelete