Friday, 29 July 2011

Episode Terakhir: Sweet Friday

Jalanan setapak kecil, gelapnya hutan, dan suara-suara serangga malam menambah mencekamnya suasana. Ditambah pula dengan gantungan2 kaleng yang dihiasi baju, seperti orang2an sawah menjadi siluet manusia yang sempurna.
***

Semua baru sadar jika hari ini adalah Jumat manis, Jumat Legi (sweet friday). menurut cerita-cerita horror yang pernah kami dengar kalau Jumat Manis itu waktunya setan, jin, dedemit bermekaran (ehh, bergentayangan maksudnya). Virus-virus dan sugesti tentang legenda sweet friday menyusup dalam alam bawah sadar kami.

Setiap pemandangan yang aneh sedikit-sedikit disaut-pautkan dengan yang namanya penampakan..

Pencarian jalan pintas menuju pantai Bande Alit dilanjutkan. Cahaya senter sedikit memberi penerangan di gelapnya malam. Pemandangan selama perjalanan sepertinya sama saja, kecuali munculnya bulan yang mendekati bentuk sempurna di atas kami. Pokoknya mirip ma bulan di film2 horror dahh.. syeereemm.

Langkah kaki semakin dipercepat secepat jarum jam yang tak kenal lelah terus melangkah.

Tiba2 kami sampai di sebuah ladang jagung milik penduduk rasa lega mulai muncul, karena kami yakin jika ada ladang pasti sudah dekat dengan pemukiman penduduk. Jagung-jagung setinggi 2meter lebih kami lewati. Saat melongok keluar, sebuah sungai yang lumayan lebar terhampar dihadapan kami, Sungai Lohdadi.

Mau gak mau kami berlima HARUS MAU untuk menyebranginya karena ini adalah jalan pintas satu-satunya untuk sampai pantai. Dinginnya malam dan suara lolongan anjing dari kejauhan awalnya menciutkan nyali, tapi satu per satu mulai turun ke dalam sungai. Sepatu, Celana, Baju, mulai terendam air. semakin dalam rasanya sungai ini, carrier dan tas pun kami angkat setinggi-tingginya agar tidak ikut basah.

Singkat cerita seluruh pengembara kedinginan dengan basah kuyup di seberang sungai Lohdadi. 'Diam' adalah hal terburuk jika kami lakukan, melangkahkan kaki bisa sedikit membuat tubuh ini hangat. Jalan setapak di ladang jagung kami ikuti dan mendadak ada suara perempuan tiba-tiba menyapa kami. (Bayangkan di tengah ladang ditengah malam ada seorang perempuan).

" Mau kemana Mas?" sapa si perempuan dengan merdunya.
" Haahhh....." kami berlima teriak sekencengnya karena kaget, kompak pula.
" Kami mau ke Kebun Pantai Mbak."
" Oohh, ini adalah jalan yg benar." kata si mbak tadi sambil menunjuk sebuah jalan setapak kecil dibalik rimbunnya semak.
" Terima kasih mbak."

Deg-degan sudah pasti. Jalan makadam yang panjang kami lewati dengan langkah cepat. Sambil menghibur diri Lek Geridu nyeletuk "Berarti mbak tadi menunjukkan kita kepada jalan kebenaran." hehehe

Perkampungan Kebun Pantai telah terlewati, suara debur ombak Pantai Bande Alit telah terdengar jelas. Akhirnya perjalanan malam pada Jumat manis (sweet friday) ini telah usai. Tenda dome langsung berdiri kokoh, peralatan memasak siap, makan, ganti baju, dan tidur adalah jadwal kami selanjutnya..

***SEKIAN***


ini adalah pose ter-keren dari lima pengembara Sweet Friday, lokasi di pantai Bande Alit

KETERANGAN: dari kiri ke kanan.
berdiri: Sam Noul, Sam Sodhunk, dan Sam Bengek
jongkok: Lek Geridu dan Bang Korep

3 comments:

  1. salam kenal juga...

    hehehe.... judul ini sebenarnya slh satu guyonan saat kami semua merasa takut. jd sok inggris wes, semua diinggriskan.. tak pelak semua jd ketawa dan melupakan sejenak hal-hal yg syeremm..

    ReplyDelete
  2. rata-rata namanya pake Sam...Sam Noul, Sam Sodhunk, dan Sam Bengek, Sam Pah kok gak di ajak??? :D

    ReplyDelete