Thursday 4 August 2011

Merah Putih di Ujung Pinang

Alkisah ada sebuah desa kecil yang aman, tenteram dan sejahtera bernama Cluring. Pagi hari, tiba-tiba warganya berduyun-duyun menuju Balai Dusun yang terletak tepat di pinggir sungai itu. Ternyata sekarang adalah hari pertama diadakannya lomba-lomba untuk menyambut Hari Kemerdekaan Negara tercinta, Indonesia.

Dua buah tiang panjang pohon pinang yang menjulang tinggi tertancap kuat ditanah kering desa Cluring. Di atasnya terlihat berbagai peralatan dapur dan alat-alat lainnya tergantung, yang paling menarik perhatian adalah bertenggernya Sang Saka Merah-Putih di puncaknya. Panjat Pinang, ya, panjat pinang adalah sebuah adu ketangkasan yang tak ketinggalan saat perhelatan acara Agustusan di desaku. Ada apa dengan Panjat pinang?

Panjat pinang, ternyata memiliki nilai filosofi yang mendalam tentang arti KERJASAMA. Permainan yang dilakukan oleh satu team terdiri dari 5 sampai dengan 6 orang dalam suatu kelompok, diharuskan memanjat sebatang pohon pinang yang telah dihaluskan kulitnya dan dilumuri oli bekas. Bisa dibayangkan betapa licinnya bila kita memanjatnya seorang diri.

Anggota yang paling bawah sekuat tenaga memegang erat pinang, harus rela  mengorbankan pundaknya bahkan tak jarang kepalanya dijadikan pijakan kawannya.
Satu-persatu dari anggota team bertumpukan semakin ke atas, dan orang terakhir mulai memanjat tubuh kawannya untuk mencapai puncak, menggapai bendera Merah-Putih kemudian mengibarkannya di ujung pohon pinang.

Rasa bangga dan bahagia tersirat di masing-masing anggota yang berhasil. Hadiah bukanlah hal yang mereka inginkan, melainkan rasa gotong royong, saling membantu untuk mencapai kesuksesan bersama, itulah tujuan akhir dari panjat pinang. Tanpa kerjasama, maka mustahil Bendera kebanggaan kita berkibar.

********


Artikel ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan Cermin Blogger Bakti Pertiwi yang diselenggarakan oleh Trio Nia, Lidya, Abdul Cholik.

Sponsored By :

- kios108
- halobalita
- topcardiotrainer
- littleostore

No comments:

Post a Comment