Friday 30 August 2013

PANGESTU: Dari Sepeda Menjadi Saudara


"Onthel bisa membuat kami menjadi saudara...."

Itulah sepenggal kata dari salah satu anggota Pangestu tentang kegiatan ngonthel alias bersepeda. Sepeda yang dahulu menjadi alat transportasi utama bagi beberapa orang, kini sudah mulai dilupakan bahkan dipandang sebelah mata. Tapi tidak bagi PANGESTU, bagi mereka sepeda itu budaya, sejarah, heritage, warisan, harta, bahkan ada yang menyatakan isteri kedua.

Tentang PANGESTU
PANGESTU adalah kepanjangan dari Paguyuban Ngestreni Sepeda Tuwa. Sebuah paguyuban penikmat sepeda onthel di Banyuwangi yang dibentuk pada tanggal 29 April 2009. Onthelis Banyuwangi membentuk komunitas ini karena sepeda onthel adalah salah satu alat olahraga yang digemari. Mulai kaum muda sampai yang tua, tanpa melihat ras dan jabatan. Oleh karena itu, PANGESTU tidak pilah pilih latar belakang dan profesi ketika merekrut anggota. Siapapun boleh bergabung asalkan memiliki sepeda onthel

Keindahan Kawah Ijen Memikat Wisatawan

kawah ijen, blue fire
Kawah Ijen dan kepulan asap Tambang Belerang
Menjelajahi pesona keindahan alam Jawa Timur memang tak akan ada habisnya, mulai dari pantai hingga bentang pegunungan memiliki keunikan masing-masing. Kawah Ijen, salah satunya. Tempat wisata yang berupa danau di kawah gunung berapi aktif ini terletak di perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso yang masuk dalam Cagar Alam Taman Wisata Ijen.

Sunday 25 August 2013

Banyuwangi Ethno Carnival Magnet Baru di Surga Budaya

BANYUWANGI - Wisata di kota Banyuwangi tidak harus selalu ke alam seperti pantai, gunung, ataupun hutan. Di surga budaya ini kita bisa menjadikan budaya itu sendiri sebagai tujuan wisata. Banyak sekali pilihan wisata budaya yang bisa dinikmati oleh para pencinta seni. Dan salah satunya akan saya bahas sebentar lagi. Kembali lagi tentang kota Banyuwangi, julukan surga budaya memang sudah melekat dengan kota ini. Berbagai macam seni dan budaya, mulai dari yang tradisional hingga modern  bisa kita temukan di sini.  Adat istiadat masih terasa begitu kental, ramah tamah masyarakat selalu membuat tentram siapapun, dan itu semua secara otomatis menjadi sebuah magnet yang bisa menarik perhatian masyarakat luas terhadap ke-elokan Banyuwangi.

Banyuwangi kini memiliki satu magnet baru, yaitu Banyuwangi Ethno Carnival (BEC). BEC merupakan sebuah karnaval yang amat unik, karena selalu mengangkat tema-tema budaya lokal Banyuwangi dengan mengkolaborasikan unsur fashion show, seni modern, kontemporer dan tradisional.

Gaung Banyuwangi Ethno Carnival pada tahun-tahun sebelumnya tidak hanya terasa di kabupaten Banyuwangi saja, tetapi terdengar hingga ke luar daerah di seluruh Indonesia, bahkan hingga luar negeri. Karnaval sepanjang jalan utama kabupaten Banyuwangi ini mampu menyedot antusias ribuan penonton tidak hanya di Banyuwangi saja, bahkan warga di luar Banyuwangi menyempatkan hadir untuk menonton karnaval spektakuler, juga wisatawan mancanegara turut mengabadikan momen akbar ini.

Thursday 22 August 2013

Mengenal Warisan Budaya Sambil Jalan-Jalan ala Blambangan Heritage

Nongkrong atau kegiatan kumpul-kumpul masih banyak orang yang menganggapnya sebagai kegiatan yang identik dengan pemuda urakan dan tidak memiliki tata krama. Tetapi tidak semuanya seperti itu. Maka, berawal dari pandangan miring dari masyarakat tentang nongkrong, maka munculah ide untuk kumpul yang gak hanya sekedar kumpul. Terbentuklah sebuah wadah yang diberi nama Blambangan Heritage di Banyuwangi.

Blambangan Heritage pengertian secara sederhananya adalah sebuah tempat ngobrol yang asyik tentang warisan budaya yang ada di Banyuwangi. Asyik karena kita bisa belajar sejarah sekaligus jalan-jalan langsung ke tempat nya bersama para anggota Blambangan Heritage lainnya. Tuh kan, Asyik nggak? Selain kepuasan untuk jalan-jalan terpenuhi, informasi tentang sejarah dan budaya Banyuwangi juga kita dapatkan. Karena ada yang bilang “Tak mungkin kita dapat mencintai negeri dan bangsa ini, jika kita sama sekali tak mengenal sejarahnya.” Cintai Banyuwangi dengan mengenal sejarahnya, mungkin itu adalah pesan yang ingin disampaikan oleh Blambangan Heritage kepada seluruh warga Banyuwangi, terutama para anak-anak muda.

Tuesday 20 August 2013

Jelajah Wisata | Pantai Boom Banyuwangi

BANYUWANGI - Kabupaten di ujung Timur pulau Jawa yang terkenal akan beragam budaya ini ternyata masih menyimpan "Surga Wisata" di dalamnya. Salah satunya adalah Pantai Boom. Pantai Boom juga terkenal dengan nama Taman Hiburan Rakyat (THR). Objek wisata ini sangat mudah dijangkau oleh para wisatawan karena letaknya yang tidak jauh dari pusat kota Banyuwangi, sekitar 2 kilometer.

Pantai Boom menawarkan pemandangan pantai berpasir hitam yang indah dengan panorama selat bali yang tenang dan di kejauhan kita bisa melihat siluet Pulau Bali dengan jelas. Para wisatawan juga akan dimanjakan oleh menakjubkannya pemandangan matahari terbit di Pantai Boom ini.

pantai boom banyuwangi, pantai boom
Sunrise di Pantai Boom, Banyuwangi
pantai boom banyuwangi, pantai boom
Kemesraan sebuah keluarga saat menunggu matahari terbit

Waktu musim liburan seperti sekarang ini, pengunjung wisata Pantai Boom semakin membludak daripada hari-hari biasa. Banyak wisatawan yang mengajak keluarga mereka untuk menikmati hangatnya sunrise di tepi pantai. Sayangnya semuanya adalah wisatawan lokal dari wilayah Banyuwangi sendiri. Sepertinya belum ada turis asing yang melirik Pantai Boom sebagai tujuan wisata mereka.

Hal yang minus di Pantai Boom adalah pengelolaan sampah. Masih terlihat tumpukan sampah di beberapa sudut pantai yang berasal dari laut dan terseret ombak ke pinggir pantai Boom. Seandainya hal ini bisa dioptimalkan, saya yakin Pantai Boom akan memiliki daya tarik tersendiri bagi para pengunjungnya.

Monday 19 August 2013

Menyapa Fakultas Sastra Universitas Jember

Sudah lama ternyata blog ini tidak saya kunjungi, selama saya meninggalkan Fakultas Sastra untuk mudik lebaran kemarin. Minggu sore baru kuinjakkan kaki di pelataran Universitas Jember, sepi.
###

Selamat pagi Sastra.. bagaimana kabarmu? Hmm... pasti saat libur lebaran kemarin tak satu mahasiswa-pun yang menemani mu ya. Hawa yang dingin selalu menggetarkan rusuk-rusuk gedungmu hari demi hari. Sepi, sendiri dalam senyapnya pagi. Namun Mahoni, Kirai Payung, Buni, dan yang lainnya masih setia mendampingi mu dalam bisu..


Pagi ini... Senin, 19 Agustus 2013, kamu tak akan kesepian lagi. Kamu akan melihat wajah-wajah asing yang belum kamu kenal, mereka adalah teman barumu. Yang akan menemani dengan senyuman lugu, tulus. Mereka adalah mahasiswa baru Fakultas Sastra Universitas Jember.

Selamat pagi, Sastra...Salam hangat di pagi yang dingin :-)