Kami berangkat dari sekretariat SWAPENKA pukul 11 siang, padahal rencana awal berangkat pukul 9 pagi. Molor karena persiapan ini dan itu yang masih belum lengkap. Setelah semuanya dirasa sudah cukup kami ber-empat, saya sendiri, Aren, Clorot, dan Bang Korep langsung tancap gas menuju tempat survei untuk sebuah kegiatan rutin. Tujuan awal kami adalah rumah Pak War, warga Gunung Pasang, Panti, Jember.
Setelah melewati jalanan yang bisa dibilang kurang layak, istilah kerennya itu ajur , sampai juga di tempat tujuan awal. Dan hujan deras akhirnya berhasil menahan kami sementara waktu di rumah sederhana itu. Sambil menunggu hujan reda, saya mencoba untuk mengingat-ingat lagi jalan yang dulu pernah saya lewati di kegiatan yang sama yaitu pengambilan Nomor Induk Anggota dan itu sudah 3 tahun yang lalu.
Dari belakang rumah Pak War, langsung naik menelusuri kebun kopi melalui jalur setapak yang kering dan terlihat jelas, kemudian jalannya menanjak hingga tiba di punggungan pegunungan Krenceng. Nah itulah jalur awal yang masih saya ingat setelah sekian tahun berlalu. Hujan pun berhenti tepat pukul 2 sore, pertanda bahwa sebuah petualangan yang seru akan dimulai. Tas karier yang berisi perlengkapan dan bahan logistik langsung bertengger santai di punggung kami masing-masing, langsung pamitan pada si-empunya rumah dan kami pun mendapatkan sebuah senyuman hangat untuk bekal di perjalanan. Sungguh istimewa.
****