Tuesday 21 May 2013

Ilham Si Teri Pencinta Sepeda

Beberapa tetes air hujan jatuh menerpa wajah, seketika itu pula sensasi dingin dan segar menjalari wajah yang sebelumnya kering akibat diterpa panasnya mentari Banyuwangi yang begitu menyengat. Semakin mendekati wilayah Universitas Jember (UNEJ) yang terletak di lingkungan kampus bumi Tegalboto kecamatan Sumbersari, sensasi segar tadi berubah menjadi rasa dingin yang menembus kulit karena jaket yang saya pakai basah kuyup. Tak lama kemudian saya tiba di sekretariat Mahasiswa Pencinta Kelestarian Alam (SWAPENKA).
-####-

Malam itu, hari Senin 13 Mei 2013, pria berambut jambul dengan senyuman khas-nya terlihat bercanda dengan teman-teman SWAPENKA dan bercerita tentang sepeda. Pria jambul bernama Ilham Taufiqur Rizki  dan biasa dipanggil Teri itu memang senang sekali mengayuh sepeda pancal sehingga dia bisa menjadi inspirasi teman-temannya untuk menyukai sepeda hanya dari cerita-cerita perjalanannya. Dan itu tidak hanya cerita, dia selalu naik sepeda saat kuliah.
Cerita semakin mengasyikkan karena Teri dengan bangganya menunjukkan arsip foto-foto perjalanannya.

Sekelumit Tentang Teri
Anak dari pasangan Tabrani dan Ani yang lahir di Tulungagung pada 25 juli 1993 itu resmi terdaftar menjadi mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Jember tahun 2011 yang lalu. Sederhana, itulah gambaran yang tepat untuk mendeskripsikan Teri. Bersepeda dan terus mengayuh sepeda adalah hobi yang sudah menjadi bagian dari hidupnya.

Hobi saya adalah ngontel. Saya suka ngontel karena merasa bebas dan bisa menghirup udara segar

Inilah alasan sederhana yang terlontar dari mulutnya ketika saya bertanya tentang alasan mengapa Teri suka bersepeda. Seakan dia menyindir dengan halus bagi para pembuat polusi dari asap knalpot, pesan moral untuk menjaga udara tetap segar yaitu dengan tidak memperbanyak polusi dan itu dimulai dari diri sendiri dengan bersepeda.

Seandainya banyak orang yang memiliki pandangan sesederhana Teri, impian untuk mengurangi polusi mungkin saja bisa terwujud dan tidak hanya menjadi impian saja. Ah, mungkin sekarang orang-orang memang lebih senang dengan keadaan yang seperti ini. Senang menikmati polusi. Wah kok malah membahas polusi, kan ceritanya tentang Teri.?

Keinginannya yang belum terwujudkan adalah bersepeda ke Taman Nasional Bali Barat, Bali. Semoga segera terwujud.

Kisah Asmara antara Teri dan Dian
Cerita ini tentang perjalanan Si-Teri ke Gunung Bromo. Teri memang suka bersepeda kemanapun, terutama saat liburan kuliah. Kali ini dia mempersiapkan diri untuk perjalanan yang terhitung lumayan jauh jika bersepeda yaitu Bromo, dengan membawa bekal secukupnya Teri sudah siap untuk berangkat dan hal yang tidak boleh tertinggal saat touring adalah kamera, air minum, dan uang saku. Dia membawa + 50 ribu untuk perjalanan kali ini.

Panasnya matahari, dinginnya hujan, dan lembabnya embun yang menerpa kulit tak dihiraukannya. Meskipun beberapa kali sempat mengeluh, dia seketika merasa bahagia kembali karena ada Dian yang selalu menemani Teri di dekatnya. Ya, Teri dan Dian adalah contoh pasangan yang romantis karena setiap Teri bersepeda kemanapun Dian akan selalu bersamanya. Dian adalah nama yang diberikan oleh Teri untuk sepeda tercintanya.

Akhirnya tiba juga di Bromo. Kamera segera dikeluarkan untuk mengabadikan momen istimewa. Itulah cerita perjalanan Teri untuk sampai Bromo bersama Dian. Saat pulang ada kejadian yang membuat Teri sangat senang. “Pas turun dari Bromo saya sangat senang karena bisa nyalip mobil pick-up” sambil tertawa lepas Teri menceritakan momen tersebut.

Kejadian Unik saat Touring
Setiap perjalanan pasti ada hal-hal yang teringat di dalam ingatan terutama hal yang menyenangkan dan lucu. Dia suatu hari saat bersepeda ria, pernah ditraktir makan di warung oleh sebuah club motor sepeda yang baru dikenalnya. Ya tentu saja Teri tidak menolak dan menerima dengan senang hati. Dilain hari tepatnya di desa Curah Suri, Situbondo, Jawa Timur, dia tidak bisa mengendalikan sepedanya karena alat pengeremannya tidak berfungsi dengan sempurna (blong) hampir saja Teri masuk jurang, untungnya terhenti tepat di bibir jurang yang terjal ketika seekor kambing tak sengaja tertabrak.

-###-

Malam semakin larut, dan mata ini membujuk untuk segera tertutup. Teri menghampiri Dian dan segera meninggalkan sekretariat SWAPENKA untuk kembali ke kosannya. Salam lestari..!!

Tambahan lagi
Berikut ini adalah beberapa dokumentasi perjalanan Teri. :)

Lomba Blog Unej
Di Bromo bersama Dian (kanan)

swapenka, fakultas sastra
Perjalanan menuju Bromo

swapenka, fakultas sastra
Tanjung Papuma, Jember

swapenka, fakultas sastra
PLTU Paiton, Probolinggo

swapenka, fakultas sastra
Air terjun Tancak Kembar, Bondowoso
swapenka, fakultas sastra
Watu Ulo, Jember
swapenka, fakultas sastra
Wajah Dian yang Cantik



20 comments:

  1. cie cie , ada acara nikahan gak antara teri dan dian ?
    undang2 yaah mas
    haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. waduh, mereka sudah menikah lho. hahaha
      telat kamu put

      Delete
    2. aduuuuuuh , pdahal pngen tau ijabnya haha

      Delete
    3. ijab nya itu dulu pas awal beli..hehehe
      ayo bersepeda put, tapi aku blum punya sepeda.haha

      Delete
    4. haha , sama mas
      pinjem si dian boleh gak yaa ? hihi

      Delete
    5. kalo itu harus ijin pemiliknya..hehehe
      coba aja tanya ke mas Ilham Taufiqur Rizki :-)

      Delete
  2. Iya saya juga seka bersepeda....
    Sudah beberapa hari ini sepeda saya opname di gudang.....hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. waduh kasian sepedanya, habis kecelakaan ta kok sampek diopname gitu Cang?hahaha
      segera dibawa ke dokter terdekat.. :D

      Delete
    2. ya....begitu lah !
      O ya, seharusnya...judulnya itu "Ilham Si Teri Pencinta Dian"
      atau
      "Ilham dan Dian Si Pencinta Alam"

      Delete
    3. masih di opname sepedanya?hehe
      hahaha... emang Si Ilham itu gak mau lepas dari dian. :D

      Delete
  3. Mantap jalan-jalan naik sepeda, apalagi ke kawasan gunung Bromo, pasti pengalaman yang menagsyikan. Salam kenal dan sukses selalu

    Salam wisata

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepertinya memang menyenangkan mas, sayangnya saya masih belum punya sepeda sendiri.hehe

      Salam lestari

      Delete
  4. pemandangannya keren kali ya, masih alami dan segar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak Lisa, ini masih di daerah Jawa Timur :)
      kapan-kapan main kesini ya.

      Delete
  5. kasian ada kambing yang jadi korban,.. hikz...
    Sepedanya Keren Mas ^^

    sukses buat lombanya... :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. kambing penyelamat yang mengorbankan diri..sungguh istimewa, gimana kabar kambing itu sekarang ya?? :D
      Iya mbak, saya jadi pengen punya sepeda juga..hehe

      Amien makasih supportnya

      Delete
  6. kwkwkwkkk,... jadi membayangkan rosone ngonthel ng bromo
    mantabz... sukses

    ReplyDelete
  7. woww... mantab travelling gowesnya nih.. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. selain sehat, bisa dapat bonus pemandangan yang aduhai..:)

      Delete