Wednesday 28 March 2012

Aku dan Kamu

Merana aku karenamu
Kering kerontang kulit ku
Penuh sesak nafas ku
itu semua karena acuhmu

tetesan air rintik-rintik,
sinar mentari terik,
serta parodi suara jangkrik
tetap tak bisa meluluhkan plastik

Aku sedih,
Badanku perih
Aku sedih,
Badanku perih

Terdengar riuh
suara bergemuruh
itu jeritan hewan-hewan berparuh
yang membuat hatiku runtuh
dan kamu tetap acuh

Nafasku
tersedak asap pabrik mu
tersedak asap mesin mu
serta asap hutan terbakar itu.

Kamu ingin aku bersahabat,
tetapi kamu menyakiti sahabat
apa kamu tahu apa itu sahabat?
kini, aku, tidak bisa bersahabat.

Thursday 22 March 2012

EART HOUR SUDAH DEKAT.... KAMPANYEEEEE


Ini bukan kampanye pemilihan Lurah atau kampanye tentang kenaikan BBM, kawan. Tetapi saya kampanye EARTH HOUR. pasti semuanya sudah tahu apa itu Earth Hour. Earth Hour adalah sebuah kegiatan yang diadakan oleh WWF (World Wildlife  Fund) dan selalu dilaksanakan pada Sabtu terakhir bulan Maret setiap tahunnya, meminta rumah dan perkantoran memadamkan lampu dan peralatan listrik yang tidak perlu HANYA satu jam saja
Jadi, Matikan lampu pada tanggal 31 Maret besok ya. Jangan lupa..!!! 31 Maret 2012 jam 20.30 sampai 21.30 waktu setempat matikan lampu yang tidak dipakai. Kalau bisa dimatikan semua ya gak apa-apa...hehe
Mari kita mulai dari hal-hal terkecil seperti ini untuk dunia yang kita cintai, semoga bumi kita makin aman.

Monday 19 March 2012

Nunut Ngiyup

Sabtu, entah tahun berapa. Burung-burung bahagia di dahan Mahoni mulai mendendangkan kebahagiaannya. Sinar mentari berusaha menerobos masuk melalui celah-celah ranting yang berdansa dengan belaian angin pagi, secercah cahaya menyilaukan mata saat ku menatap ke atas. Lekas ku menghalaunya dengan tangan kananku.

Gubuk kecil yang aku jaga tiba-tiba di datangi oleh seorang lelaki paruh baya dengan pakaian seadanya. Sebuah tas ransel coklat tak ber-merek terliht lemas di punggungnya. Tubuhnya sekitar 150cm, rambut hitam-cepak,keriting, kulit tidak begitu kuning, dengan cekungan mata yang terlihat begitu jelas menghiasi wajahnya.

Dia duduk di bangku dari bambu dan menaruh ranselnya di sebelah kirinya. Sambil menyapukan pandangan, dia terlihat mencari sesuatu, atau tepatnya seseorang.

"Maaf, Mas. Ada yang bisa saya bantu?" tegurku pelan.
"Anu, Dek. Boleh saya nunut istirahat di sini sebentar, di gubug adek?"
"........"


SELESAI

Saturday 10 March 2012

Sembilan-Tiga-Satu Dua

Sembilan Tiga Satu Dua
Ku menapaki sepi tubuhmu
Di kejauhan mata, terlihat samar
lekuk tubuhmu yang telah usang
Sisa air hujan semalam menyisakan
pekikan kecil orang tak waspada
Tubuhmu remuk menganga bagai
makam tak terawat, Menyedihkan


Sembilan Tiga Satu Dua
Ku berjalan di dalam sepi
Dan ku tengok jam yang bergelayut di lengan
Ahh, masih jam delapan lewat, gumamku
Kemanakah keceriaan, canda tawa, dan bayi dalam gendongan?
Yang terdengar hanya kokokan ayam jago
di malam hari, Aneh


Sembilan Tiga Satu Dua
Semakin sepi
Masih sendiri melewati ular air
Simbol kemakmuran desa
Desisannya terdengar bagai angin musim hujan
bergemuruh penuh semangat
Lampu remang di kejauhan itu
menuntunku melewati sepi
lelah, ku duduk di tepi tanggul kecil
sambil melayangkan ingatan
tempat ini di masa dulu, Tetap sepi.

Friday 9 March 2012

TAWON ENDAS


tawon endas


Saya yakin hampir setiap orang pasti tahu atau minimal pernah mendengar nama hewan mungil yang satu ini. Ya, Tawon endas dan di daerah lain ada yang menyebutnya TAWON GUNG.

Tadi pagi, 9 Maret 2012, 06:32 WIB, saya jalan-jalan di kebun belakang rumah yang lumayan masih tertutupi oleh rerimbunan daun aneka jenis tanaman. Itu salah satu kegiatan rutin yang selalu saya lakukan ketika di rumah, menghirup udara pagi dan melihat-lihat tanaman pisang apa sudah ada yang siap panen, atau hanya sekedar membersihkan tanaman tersebut dari daun keringnya. Setelah tuntas ngubek-ngubek kebun, bawah pohon rambutan adalah pilihan tepat untuk merebahkan tubuh dan menghilangkan penat. Lha, tiba-tiba saat membuka mata saya tersadar kalau tepat di atas kepala saya, agak ke kanan sedikit, terdapat seonggok sarang tawon endas yang menggelantung dengan seksinya dihiasi dengan penghuninya yang hilir-mudik bergantian memasok bahan makanan ke dalam sarang. Ada juga yang hanya sesekali ber-patroli di sekeliling sarang.

Tentu saja jantungku berdegup kencang seketika. Kenapa? Ya, tentunya ngeri berada pada posisi sedekat itu dengan segerombolan koloni tawon yang terkenal akan keganasannya tersebut. Dan tak kenal ampun!. Siapa tau ada seekor tawon yang iseng pengen ngentup karena melihat ada orang yang keren di bawah sarangnya.

Rumah tawon endas di dahan rambutan itu sebenarnya belum terlalu besar daripada sarang-sarang tawon endas yang pernah aku lihat saat masa SD dulu. Yang ini sih hanya seukuran bola sepak. Dulu, saya pernah melihat sarang tawon yang sepanjang anak kambing yang baru lahir. Itu pengelihatan saya ketika masih SD lho, jadi ya kelihatan besar sekali..hehe

####

Saya ingat kejadian jahil ketika saya masih duduk di kelas 3 Sekolah Dasar. Waktu dimana masih senangnya bermain saat sepulang sekolah dan malas tidur siang. Kami berlima, Huda, Oni, Deni, Susan, dan Saya sendiri tentunya, main ketapel. Tujuannya tak lain adalah untuk berburu burung atau tupai. Tetapi, setelah sekian lama nggak mendapatkan buruan kami melihat ada rumah tawon raksasa bergelantungan. Ahaa.. insting jahil kami muncul dan hanya dengan satu komando, rumah tawon ganas itu dihujani batu dan membuatnya berbentuk abstrak, rusak gak karuan. Kalian pasti tahu apa hal selanjutnya yang akan terjadi. Ya, Tentu saja kami lari tunggang langgang dikejar oleh se-koloni tawon endas yang ngamuk karena rumah mereka diganggu. ada yang menembus semak-semak belukar penuh duri, ada yang berinisiatif langsung nyemplung ke kali, dan ada yang lari secepat-cepatnya pulang kerumah.

Keesokan harinya saya bertemu Si-kerempeng, Deni, sambil sedikit menahan tawa saya mengamati ada hal yang berbeda di tubuhnya. Deni duduk di depan rumah dengan bentuk wajahnya yang aneh, kepalanya tersengat tiga kali. Dan ini mengakibatkan kepalanya bengkak, sampai untuk membuka mata pun dia seperti mengerjakan soal ujian matematika, suliit.!. Bentuk tubuh dan kepalanya menjadi tidak proporsional lagi, kalian bisa bayangkan sendiri bentuknya seperti apa. Anak kelas 3 SD, Bertubuh kerempeng dengan kepala bengkak. Mungkin kayak Ulat.

Kita kembali lagi ke tawon endas yang pemberani. Mereka sebenarnya adalah hewan yang cuek, buktinya tadi pagi, meskipun saya berada di bawah sarangnya dalam kurun waktu yang terhitung lama, mereka cuek saja. Tetapi ada hal yang menarik dari Tawon ini, yaitu rasa peduli dan semangat kerja sama. Mereka peduli terhadap rumah tercintanya, kepada saudaranya, dan kerjasama tentunya untuk menyerang siapapun yang mengganggu rumah mereka.

BIARKAN MEREKA APA ADANYA! SELAMA TIDAK MENGGANGGU, JANGAN GANGGU MEREKA.!
AYAHAB...!!

Thursday 8 March 2012

Rindu "Update Status" di Blog

Hmmm... Rindu, kangen, pengen ketemu, de el el sederetan kata-kata itu sebenernya artinya sama. Intinya, sudah lama gak ketemu dan pengen ketemu lagi. Rindu pengen nulis lagi se-adanya di Blog yang se-adanya ini. Setelah hampir satu bulan lebih, bahkan hampir dua bulan saya gak nulis, akhirnya baru malam ini kesampaian pegang keyboard warnet (maklum harus ke warnet dulu kalau mau nge-blog. hehe).

Biasanya cuma update status sak karepan di FB (fesbuk) lewat hape tiap dua hari sekali (bo'ong) sekarang beda, waktunya Update Status di blog. Tapi pas pegang keyboard kok malah bingung mau menulis apa, padahal dulu banyaaaak sekali hal yang ingin ditulis. Mulai dari perjalanan mancing di Situbondo yang gagal gara-gara air laut surut, kegiatan lucu, menyedihkan, dan mengharukan di sekretariat, jalan-jalan ke air terjun tancak di daerah Jember, sampai ngerjain Dewi Dhomiroh alias Kluwek yang lagi ulang tahun.

Yaa, saya coba untuk mengingat-ingat lagi. siapa tahu cerita-cerita tersebut bisa nambah koleksi status di sini... hehehe
Waah, tak terasa ternyata sudah pagi. Hujan dari tadi juga belum reda, kopi panas sudah menunggu saya, Kawan.

Selamat pagi..!
Sampai jumpa esok hari. dan,

Salam Lestari..!