Sunday 24 July 2011

Kopi LLA (Luwak-Luwak an)

Lomba Lintas Alam (LLA) Bandealit Sukamade sebenarnya adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Balai Taman Nasional Meru Betiri. LLA adalah lomba perdana ku yang berbau Alam..hehehe (ikutnya juga dadakan).
Peserta dari lomba ini ternyata tak hanya berasal dari wilayah Jember bahkan teman2 OPA dari Jogja pun turun tangan. Tak kurang sebanyak 17 team tumplek-blek di Bandealit.

Waktu pelaksanaan mulai tanggal 2-6 Juli 2011.

Hari I (Sabtu, 2 Juli 2011)
-Perjalanan menuju Bandealit diawali dengan menaiki kendaraan super spesial medan Bandealit (truck). Setelah menempuh perjalanan yang begitu panas, saat masuk palang pintu (karcis) aku disambut oleh rindangnya pepohonan, mulai dari pohon-pohon besar hingga rotan bisa ku jumpai. Seekor Elang ular (Spilornis cheela) juga terlihat bertengger diatas ranting pohon yang tinggi.
Saat tiba di camping ground tak lama kemudian tenda berdiri,bak jamur dimusim penghujan. suasana kekeluargaan tercipta dengan berjalannya waktu.

Hari II-selesai (Minggu, 3 Juli 2011)
-Pada etape pertama ini seluruh kelompok mendapat tugas untuk mencari plaster cast, 25 jenis daun yang berbeda, dan bekas aktivitas binatang seperti cakaran dan kotorannya.
Ini adalah awal dari terciptanya KOPI LLA.
Tibalah aku di sebuah sungai mungil dengan air yang begitu jernih dengan tumpukan-tumpukan bebatuan besar berserakan disekitarnya (bisa dibayangkan?). di atas bebatuan inilah aku menemukan seonggok kotoran yang dihiasi dengan biji-biji kopi.
Kopi Luwak. Nama itu yang pertama kali terngiang di pikiranku.

Sedikit demi sedikit ku masukkan kotoran luwak itu kedalam botol bekas air minaral yang kebetulan isinya sudah habis diperjalanan tadi. Sepanjang perjalanan aku terus mengoleksi kotoran luwak, kebanyakan benda unik yang kelihatannya menjijikkan ini aku temukan di atas batu-batu besar, di pinggir sungai. mungkin luwak suka cangkru'an di pinggir sungai..hehehe

Hari ketiga, ke-empat, dan seterusnya aku terus dan terus berburu sisa pencernaan dari luwak ini. (padahal tujuan utamanya kan mencari jejak, aku malah nyari kotoran)
Akhirnya, setengah botol biji-biji kopi ku dapatkan sepanjang Bandealit-Sukamade. sesampainya dirumah kopi2 tadi ku proses seperti membuat kopi pada umumnya.

Taraaa..... jadilah kopi luwak buatan Sodhunk. :-D
langsung saja untuk percobaan, aku seduh secangkir kopi luwak. Saat air panas menyentuh permukaan kopi hmmmm..... aromanya begitu mempesona membuat tenggorokan ini tak sabar untuk cepat-cepat menikmatinya, beda dengan kopi biasanya. itu baru aromanya saja..
kemudian, pelan-pelan ku cicipi. sruupuutt.....! rasanya tak seperti yang aku bayangkan sebelumnya. Awalnya aku pikir kalau kopi luwak itu enak, karena pernah lihat di TV dan internet kopi ini memiliki harga yg selangit bahkan menjadi kopi termahal di dunia. Ternyata rasa kopi luwak tak hanya enak, tapi uuuenaaakkk.....!

Selamat mencoba (bagi yang belum pernah). :-)

8 comments:

  1. Tapi Masbro mumet ngombe kopi LLA kui bro..hehe

    ReplyDelete
  2. hahaha..... hanya masbro yg merasakan dampaknya.
    koq iso yo?hehe

    ReplyDelete
  3. mungkin prosenya keliru kui,,,masbro wes tak kandani hehehe

    ReplyDelete
  4. hehehe.... ya maklum amatiran produsennya. :-D

    ReplyDelete
  5. Bijine di kom disek rah Dhung. Sing ngambang dibuwak

    ReplyDelete
  6. Mas Bencot...wkwkwkw pasti oleh duplikat teko Masbro yo..hehehehe

    ReplyDelete
  7. @bencot... itu sudah masuk prosedur. tenang ae

    ReplyDelete
  8. yaopo cara ngolah kopi ne dolor ?

    ReplyDelete